Sukses

Erick Thohir Pastikan Vaksin Covid-19 Halal dan Terdaftar BPOM

Indonesia akan mendapat 30 juta dosis vaksin Covid-19 pada akhir tahun 2020 dan 300 juta dosis untuk 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Erick Thohir memastikan vaksin Covid-19 yang akan diproduksi untuk masyarakat Indonesia tersertifikasi halal.

Erick bilang, pihaknya telah mengirim Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) ke Uni Emirat Arab (UAE) untuk memastikan kehalalan vaksin tersebut. Hal ini dilakukan setelah Indonesia melakukan kerjasama dengan perusahaan farmasi asal UAE, G42.

Setelahnya, BPOM juga akan dikirim ke Cina bersama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk tujuan yang sama pada bulan Oktober 2020 mendatang.

"Kita juga pastikan vaksin ini halal dan sesuai standar kita. Oleh karena itu, kita kirim BPOM ke UAE dan Insya Allah ke Cina, Oktober ini bersama MUI," ujar Erick dalam webinar, Selasa (15/9/2020).

Erick menyatakan, MUI juga hadir pada saat uji klinis ke-3 terhadap vaksin asal Sinovac dimulai di Bandung beberapa waktu lalu. Dengan demikian, kehalalan vaksin ini dapat terjamin.

"Oleh karena itu, kemarin saya datang kepada Pak Wakil Presiden (KH Ma'aruf Amin), bahwa proses ini kita dukung dan kita jaga kehalalan vaksin," tambahnya.

Dalam laporannya kepada Wapres KH Ma’ruf Amin beberapa hari lalu, Erick mengatakan Indonesia akan mendapat 30 juta dosis vaksin Covid-19 pada akhir tahun 2020 dan 300 juta dosis untuk 2021.

Vaksin tersebut merupakan hasil kerja sama beberapa BUMN farmasi dengan lembaga dan instansi farmasi mancanegara seperti PT Bio Farma (Persero) dengan Sinovac Biotech yang berasal dari Cina.

Sinovac sendiri sudah berkomitmen menyediakan 20 juta dosis vaksin pada akhir tahun ini apabila proses uji klinis tahap 3 berjalan lancar. Sedangkan untuk tahun depan, akan diproduksi hingga 250 juta dosis untuk Indonesia.

Selain itu, Erick juga melaporkan bahwa PT Kimia Farma juga telah menggandeng perusahaan asal UEA, Grup 42 (G42) dan akan memperoleh 10 juta dosis vaksin pada akhir 2020, kemudian ditambah lagi sebanyak 50 juta dosis yang akan diterima Indonesia pada akhir kuartal I-2021.

"InsyaAllah, akhir tahun ini ada 30 juta (vaksin) dan tahun depan ada 300 juta. Tetapi sebagai catatan, dari total kita dapatkan 330 juta mungkin 340 juta," tutur Erick.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ridwan Kamil Rampung Jalani Penyuntikan Dosis Kedua Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sinovac

Sebelumnya, Sebagai relawan uji klinis, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil rampung menjalani proses penyuntikan dosis kedua vaksin COVID-19.

Ia mengaku penyuntikan di Visit 2 (V2) ini sekaligus menjadi dosis penyuntikan yang terakhir di Puskesmas Garuda, Kecamatan Andir, Kota Bandung kemarin (Senin, 14/9/20).

Ridwan Kamil menjadi relawan, bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar lain yakni Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Rudy Sufahriadi, Panglima Kodam (Pangdam) III/Siliwangi Nugroho Budi Wiryanto dan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jabar Ade Adhyaksa akan diperiksa dan dicek pembentukan antibodinya di kunjungan keempat (V3) dan kunjungan kelima alias terakhir (V4).

“Saya bersama Pak Kapolda, Pak Pangdam, dan Pak Kajati telah mengikuti prosedur penyuntikan kedua percobaan vaksin COVID-19. Mohon doanya agar dua minggu ke depan ada reaksi yang baik, yaitu meningkatnya imunitas tubuh kami terhadap COVID-19,” kata Ridwan Kamil dalam keterangan resminya ditulis Selasa, 15 September 2020.

Ridwan Kamil menuturkan bahwa proses penyuntikan kedua uji vaksin COVID-19 yang dijalaninya berlangsung dengan cepat. Meski begitu, dia tetap harus melewati prosedur pemeriksaan awal dengan cek berat badan dan paru-paru.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.