Sukses

PT Merck Raup Untung Rp 43 Miliar di Semester I 2020

PT Merck Tbk mencatatkan laba usaha pada semester I-2020 sebesar Rp 43 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - PT Merck Tbk mencatatkan laba usaha pada semester I-2020 sebesar Rp 43 miliar. Meningkat 234 persen dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama sebesar Rp 13 miliar.

"Laba usaha meningkat dari Rp 13 miliar menjadi Rp 43 miliar, atau meningkat sebesar 234 persen," kata Presiden Direktur PT Merck Tbk, Evie Yulin dalam Webinar Public Expose PT Merck Tbk secara virtual, Jakarta, Rabu (29/7).

Peningkatan laba didorong oleh kontribusi dari bisnis Biopharma dan Bahan Baku Obat (BBO) sebesar Rp 18, 7 persen atau 256,2 persen dibandingkan tahun lalu.

Untuk itu pada Semester I-2020 ini, Perseroan membukukan laporan keuangan konsolidasi positif. Laba dari operasi yang dilanjutkan di semester 1 tahun 2020 ini meningkat sebesar 425 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Evie mengatakan catatan kinerja ini akan menjadi pendorong bagi perusahaan untuk bekerja lebih keras. Sehingga tidak sekadar bisa bertahan menghadapi ketidakpastian akibat pandemi wabah COVID-19. Tetapi juga mampu tetap bersaing dalam industri yang terus bergerak maju.

Pihaknya juga melakukan berbagai penyesuaian dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19. Melakukan antisipasi terhadap resiko bisnis dan mengaktifkan manajemen krisis untuk mengelola kesiapan bisnis di masa pandemi.

"Tim manajemen krisis juga diaktifkan untuk mengelola kesiapan keberlanjutan bisnis saat pandemi," kata Evie.

Termasuk memaksimalkan penggunaan infrastruktur digital agar tetap berinteraksi dengan pelanggan dengan cara virtual.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Untung di 2019

PT Merck Tbk membukukan peningkatan laba pada tahun 2019 sebesar Rp 78 miliar. Meningkat 109 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 37 miliar.

"Perseroan membukukan peningkatan laba dari operasi yang dilanjutkan di tahun 2019 sebesar Rp 78 miliar," kata Presiden Direktur PT Merck Tbk, Evie Yulin dalam Webinar Public Expose PT Merck Tbk secara virtual, Jakarta, Rabu (29/7). Evie melanjutkan, total penghasilan komprehensif perusahaan mencapai Rp 76 miliar. Pendapatan operasional yang dilanjutkan meningkat 22 persen dari Rp 612 miliar pada 2018, menjadi Rp 745 miliar pada 2019.

Kemudian, laba usaha operasional yang dilanjutkan meningkat dari Rp 47 miliar menjadi Rp 126 miliar pada 2019. Angka ini meningkat sebesar 166 persen. Sehingga pada RUPS Tahunan memutuskan pembagian dividen untuk tahun buku 2019 sebesar Rp 58,2 miliar.

"Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan memutuskan pembagian dividen untuk tahun buku 2019 sebesar Rp 58,2 miliar atau Rp 130 per unit saham," tutur Evie.

Evie menjelaskan ada tiga divisi dari perusahaan yang menjadi sumber pendapatan. Pada divisi Biopharma mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 16 persen di tahun 2019.

Meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pasar obat resep dan industri farmasi secara umum. Masing-masing hanya tumbuh 3,6 persen dan 2,9 persen.

"Pencapaian ini mendorong kontribusi divisi Biopharma untuk Perseroan, yaitu dari 45 persen di tahun 2018 menjadi 74 persen di tahun 2019," tutur Evie.

Kinerja positif juga dicatatkan pada divisi operasional pabrik. Tahun 2019 produksi pabrik Plant Pasar Rebo sebesar 788 juta tablet dan kapsul. Naik 32,21 persen dari tahun 2018 sebesar 596 juta.

Sementara itu, pasar ekspor berkontribusi 49 persen terhadap total volume penjualan Perseroan. Sedangkan 51 persen penjualan berasal dari pasar domestik.

Pada divisi bisnis bahan baku obat (BBO) membukukan penjualan pada tahun 2019 sebesar Rp 107 miliar. Meningkat 19 persen dibandingkan tahun 2018.

Penjualan ini mendorong kenaikan kontribusi BBO terhadap total pendapatan Perseroan yakni dari 8 persen di tahun 2018 menjadi 14 persen di tahun 2019.

Evie mengatakan perusahaan akan memperkuat Bisnis BBO dan optimis akan menambah pasar bahan baku obat di Indonesia. Tentunya dengan standar produk tinggi yang disertai dokumentasi yang komprehensif dan menyeluruh.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.