Sukses

Program Bangga Buatan Indonesia Telah Berhasil Ajak 800 Ribu UMKM Go Digital

Kementerian Koperasi dan UKM yakin target 10 juta UMKM Go Digital bisa tercapai di tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - Program Bangga Buatan Indonesia menjadi salah satu langkah untuk mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merambah pasar digital. Dengan adanya program ini diharapkan target 10 juta UMKM go digital terpampaui.

Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi mengatakan, target 10 juta UMKM go digital bisa dicapai di tahun ini. Alasannya, saat ini sudah terdapat 8 juta pelaku UMKM yang merambah penjualan berbasis online.

"Dari perhitungan tahun ini kita yakin 2 juta UKMM akan masuk pasar online, menjual di marketplace. Sehingga target untuk menjadi 10 juta UMKM go digital bisa tercapai," ujarnya dalam Webinar yang disiarkan melalui YouTube, Jumat (10/7/2020).

Terlebih, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meluncurkan program Bangga Buatan Indonesia (BBI) sejak 14 Mei 2020. Melalui program sudah terlihat ada 800 ribu pelaku UMKM dari target 2 juta UMKM yang sudah merambah pasar digital.

Selain itu, Presiden Jokowi juga terus mengimbau seluruh kementerian dan lembaga hingga BUMN untuk menyerap produk buatan UMKM di era kenormalan baru ini. Sehingga ia pun yakin target 10 juta UMKM go digital bisa tercapai di akhir Desember 2020.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pembayaran Digital

Menurutnya penting bagi UMKM terhubung ke ekosistem digital untuk mengakses pasar yang lebih luas. Sekaligus mengintegrasikan dengan pembayaran berbasis digital yang dianggap lebih efisien.

Sehingga akan memudahkan pemerintah untuk mengembangkan record digital. Yakni kesehatan usaha bisa dijadikan referensi oleh lembaga pembiayaan untuk membantu modal kerja dan investasi dari UMKM.

Terlebih UMKM yang bisa bertahan saat ini adalah yang terhubung dengan platform online, dan juga UMKM yang berhasil beradaptasi bisnisnya. Untuk itu, ia mendorong pelaku usaha disektor ini mampu berinovasi dalam merespon perkembangan market.

 

3 dari 3 halaman

Perubahan Perilaku

"Ke depan perubahan perilaku konsumen yang berbelanja akan lebih secara online akibat physical distancing ini. Maka, kita terus berupaya memperbanyak UMKM online," tukasnya.

Selain untuk menjangkau pasar yang lebih besar, cara ini membuat pelaku usaha UMKM dalam negeri lebih mudah terhubung dengan akses pembiayaan. "Bukan hanya akses pasar. Digitalisasi juga mempermudah pelaku UMKM akses ke pembiayaan," jelasnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini