Sukses

5 Buku Rekomendasi Mark Zuckerberg yang Harus Anda Baca!

Miliarder terkaya keempat di dunia ini, Mark Zuckerberg ternyata memiliki hobi membaca buku.

Liputan6.com, Jakarta - CEO Facebook Mark Zuckerberg memiliki satu misi yakni untuk menghubungkan orang di seluruh dunia. Sebelumnya Zuckerberg pada tahun 2015 sudah membuat klun buku berbasis di Facebook, agar semua orang di seluruh dunia bisa saling rekomendasi buku baca.

Miliarder terkaya keempat di dunia ini, ternyata memiliki hobi membaca buku. Maka tak bosan baginya untuk membaca buku ketika memiliki waktu luang. Meskipun dirinya gemar sekali membaca buku, tapi adakalanya waktu membaca bukunya terhambat, yakni ketika ia mempunyai anak.

Kendati begitu, dilansir dari laman Business Insider, telah mengumpulkan lima daftar buku yang dibaca oleh Mark Zuckerberg, dan disertai alasan mengapa menurutnya semua orang harus membacanya:

 

1. The Rational Optimist’ by Matt Ridley

"The Rational Optimist," pertama kali diterbitkan pada tahun 2010, adalah buku yang paling populer dan mungkin paling kontroversial dari penulis sains populer Matt Ridley.

Di dalamnya, ia berpendapat bahwa konsep pasar adalah sumber kemajuan manusia, dan bahwa kemajuan dipercepat ketika mereka dibuat sebebas mungkin. Evolusi gagasan yang dihasilkan secara konsisten, akan memungkinkan umat manusia untuk meningkatkan kondisi kehidupannya, meskipun ada ancaman perubahan iklim dan kelebihan penduduk.

Zuckerberg mengatakan bahwa ia membaca buku ini karena mengemukakan teori kebalikan dari "Mengapa Bangsa Gagal," yang berpendapat bahwa kekuatan sosial dan politik mengendalikan ekonomi.

"Saya tertarik untuk melihat ide mana yang lebih beresonansi setelah menjelajahi kedua kerangka kerja," tulis Mark Zuckerberg.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Creativity, Inc. by Ed Catmull

Creativity, Inc. adalah kisah Pixar, yang ditulis oleh salah satu pendiri raksasa animasi komputer.

Catmull menyelingi narasinya dengan kebijaksanaan berharga tentang manajemen dan kewirausahaan, dan berpendapat bahwa perusahaan mana pun harus secara sadar menghindari menghambat kreativitas alami karyawan mereka.

“Saya suka membaca langsung tentang bagaimana orang membangun perusahaan hebat seperti Pixar dan memupuk inovasi dan kreativitas,” tulis Zuckerberg.

3. Portfolios of the Poor by Daryl Collins, Jonathan Morduch, Stuart Rutherford, and Orlanda Ruthven

Peneliti Daryl Collins, Jonathan Morduch, Stuart Rutherford, dan Orlanda Ruthven menghabiskan 10 tahun mempelajari kehidupan finansial kelas terbawah Bangladesh, India, dan Afrika Selatan.

Temuan mendasar yang mereka masukkan dalam “Portofolio Kaum Miskin” adalah bahwa kemiskinan ekstrem berkembang di daerah-daerah, di mana orang tidak hidup dari dolar ke dolar atau di mana keputusan pembelian yang buruk tersebar luas, tetapi justru muncul ketika mereka kekurangan akses ke lembaga keuangan untuk menyimpan uang mereka.

“Sangat mengejutkan bahwa hampir separuh dunia, hampir 3 miliar orang hidup dengan USD 2,50 atau Rp 34 ribu (USD 1 = Rp 13,671) sehari atau kurang. Lebih dari satu miliar orang hidup dengan USD 1 sehari atau kurang, Saya harap membaca ini memberikan beberapa wawasan tentang cara kita semua dapat bekerja untuk mendukung mereka dengan lebih baik,” ujarnya.

3 dari 3 halaman

4. Energy: A Beginner’s Guide’ by Vaclav Smil

Awalnya diterbitkan pada tahun 2006, "Energi" dimulai dengan penjelasan dasar tentang apa energi itu, dan kemudian beralih ke mata pelajaran yang lebih kompleks, termasuk Hal itu dilakukan oleh profesor Universitas Manitoba Vaclav Smil, salah satu penulis favorit Bill Gates.

"Ini mengeksplorasi topik-topik penting seputar bagaimana energi bekerja, bagaimana produksi dan penggunaan kita dapat berkembang, dan bagaimana ini mempengaruhi perubahan iklim," pungkasnya.   

5. The Idea Factory’ by Jon GertnerEditor Fast Company karya Jon Gertner 2012

The Idea Factory menceritakan sejarah Bell Labs dari tahun 1920 hingga 1980-an, di mana penemuan transistor merevolusi dunia teknologi, dan gaya manajemen pembinaan inovasi yang mengatur Silicon Valley adalah yang pertama dikembangkan.

Penelitian Bell Labs telah memenangkannya Hadiah Nobel terbanyak dari laboratorium mana pun dalam sejarah, dengan tujuh dalam fisika dan satu lagi dalam kimia.

Zuckerberg menulis bahwa dia memilih buku itu, karena dia sangat tertarik dengan apa yang menyebabkan inovasi orang-orang seperti apa, pertanyaan, dan lingkungan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.