Sukses

Turis Diprediksi Merosot Akibat Virus Corona, Indonesia Cari Siasat

Pemerintah menargetkan kunjungan wisman ke Indonesia pada angka 20 juta jiwa pada tahun 2019.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tengah mencari cara agar kunjungan wisatawan asing ke Indonesia tidak melorot pada tahun ini. Mengingat salah satu potensi wisata mancanegara asal China tengah berdampak akibat adanya virus corona.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama mengatakan untuk kondisi saat ini pihaknya tidak ingin bergantung dari China. Sebab banyak potensi lain yang besar dan akan dikejar utamanya di negara-negara bagian Eropa.

"Banyak potensi lain terutama yang jarak jauh. Amerika, Eropa. Pariwisata mencari potensi dari negara lain. Pariwisata kita tidak boleh ke satu negara, strategi kita juga wisatawan yang berkualitas," kata dia di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (27/1/2020).

Tak hanya menyasar ke bagian Eropa, pihaknya juga akan mengincar beberapa wisatawan asing yang potensinya cukup tinggi. Diantaranya adalah Australia dan znew Zealand.

Seperti diketahui, Pemerintah Jokowi-Ma'ruf telah menurunkan target kunjungan wisata mancanegara (wisman) untuk tahun 2020. Meski demikian, mereka tetap optimistis jumlah devisa yang didapatkan tetap bisa maksimal seperti tahun 2019.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI, Rizki Handayani mengatakan, pemerintah menargetkan kunjungan wisman ke Indonesia pada angka 20 juta jiwa pada tahun 2019. Sementara untuk tahun ini, jumlah target yang harus dicapai sebanyak 18 juta jiwa.

Fokus saat ini di sektor wisman tidak lagi pada kuantitas, melainkan kualitas mereka melakukan kegiatan ekonomi. Asumsinya, dengan angka yang lebih sedikit, mereka bisa tinggal lebih lama serta membeli produk lebih banyak.

"Sekarang kita ingin mereka spending lebih banyak. Membeli kamar hotel lebih banyak, produk lebih banyak, atau membeli experience lebih lama," kata Rizki saat ditemui usai acara West Java Calendar of Event (CoE) and Festival 2020 di Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Rabu (22/1).

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Virus Corona Menghantui, Pemerintah Diminta Perketat Turis Wuhan Masuk ke Indonesia

Virus corona saat ini seakan menjadi momok bagi publik dunia pasca kemunculan pertamanya di Kota Wuhan, China. Berbagai negara telah menghentikan sementara penerbangan ke Kota Wuhan, termasuk Indonesia melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Pengamat Pariwisata Asnawi Bahar menganggap penanganan virus corona harus ditindaki secara serius karena bisa berdampak terhadap keselamatan masyarakat Indonesia.

Oleh karenanya, ia meminta Pemerintah RI bisa bersikap tegas dengan memulangkan warga China asal Wuhan yang saat ini berada di Indonesia. Langkah ini disebutnya telah dilakukan oleh negara tetangga kita, Filipina.

"Kita harus lakukan pengawasan ketat arus masuk (wisatawan), khususnya dari China atau lebih spesifik dari Wuhan. Dan yang keluar sebaiknya dilarang, khususnya ke China atau Wuhan. Warga negara China atau Wuhan yang ada di RI harus diperiksa dan dipulangkan, sama seperti yang dilakukan Filipina yang sudah memulangkan wisatawan asal Wuhan," ujarnya kepada Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (25/1/2020).

Mantan Ketua DPP Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) pun menilai, Pemerintah RI untuk sementara harus membuat travel warning ke Kota Wuhan di China yang menjadi asal muasal virus corona ini.

Lebih lanjut, ia mengatakan, isu mewabahnya virus corona belum terlalu berdampak terhadap jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia, khususnya dari Tiongkok.

Namun, Asnawi mengingatkan agar masyarakat dan Pemerintah Indonesia terus berhati-hati ke depannya lantaran penyebaran virus corona ini terjadi belum begitu lama.

"Kasus baru satu bulan ini, akan ketahuan bulan depan. Namun negara harus hati-hati menyikapi ini. Keselamatan rakyat juga harus jadi prioritas," imbuh dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.