Sukses

Ingin Beli Rumah Pertama? Ini yang Harus Disiapkan

Jangan sampai Anda menjadi house poor, menghabiskan sebagian penghasilan untuk pembelian rumah dan akhirnya berimbas pada kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Liputan6.com, Jakarta - Bila Anda bertekad untuk membeli rumah untuk pertama kalinya, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dan dipertimbangkan.

Berikut tips dari Katarina Setiawan sebagai Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI):

Perbaiki keuangan Anda

Jika Anda ingin membeli rumah dengan cara kredit melalui bank, sedangkan saat ini Anda masih memiliki utang di perbankan, pastikan pembayaran utang Anda lancar. Alasannya karena setiap pengajuan kredit ke bank termasuk kredit pemilikan rumah (KPR), harus melalui proses pengecekan di Bank Indonesia (BI checking) untuk menentukan kelayakan calon debitur.

"Lunasi sebanyak mungkin utang Anda, baik utang konsumtif maupun produktif, sebelum Anda mengambil KPR", jelas Katarina yang dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (11/9/2019).

Jika masih memiliki utang lainnya, dari bank atau dari kerabat, kemungkinan cash flow akan terganggu untuk mengangsur KPR. Biasanya cicilan KPR cukup besar mencapai 30 persen atau lebih dari penghasilan bulanan.

Menentukan rumah yang sanggup dibeli

Jangan sampai Anda menjadi house poor, menghabiskan sebagian penghasilan untuk pembelian rumah dan akhirnya berimbas pada kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jangan jadikan pembelian rumah sebagai investasi. Jadikan pembelian rumah sebagai tujuan tempat tinggal.

Untuk menghindari house poor, cicilan KPR sebaiknya dibatasi maksimal 30 persen dari penghasilan bulanan. Contoh ketika penghasilan Anda Rp 10 juta per bulan, maka cari rumah dengan cicilan maksimal Rp 3 juta per bulan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menyiapkan down payment

Untuk membeli rumah pertama dengan menggunakan KPR, dibutuhkan uang muka atau down payment (DP) minimal 20 persen dari harga rumah. Semakin besar DP yang disetorkan di awal, akan semakin ringan beban cicilan bulanan Anda.

"Tentukan jumlah yang harus Anda kumpulkan dan kapan akan Anda gunakan sebelum Anda menyisihkan uang untuk membayar DP," jelas Katarina. Dengan memiliki target yang jelas, Anda akan lebih termotivasi.

Idealnya, DP dikumpulkan dalam periode satu atau dua tahun. Jika lebih dari itu harga rumah akan semakin tinggi dan mungkin tidak lagi mampu dibeli.

"Dalam menyiapkan DP, alokasikan minimal 30 persen dari penghasilan bulanan. Ini sekaligus menjadi sarana latihan bagi Anda dalam mencicil KPR," ungkap Katarina.

3 dari 3 halaman

Simpan down payment di reksa dana

Ketika Anda menyimpan uang untuk pembayaran DP, hindari berinvestasi di pasar saham. Walaupun investasi di pasar saham berpotensi untuk memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi, namun memiliki risiko yang tinggi jika dananya ingin digunakan dalam jangka pendek.

Sebaliknya gunakan reksa dana pasar uang yang cocok untuk menyimpan dana investasi dalam jangka pendek. Selain risikonya rendah, reksa dana pasar uang juga likuid, bebas biaya, dan memberikan potensi imbal hasil.

Contoh ilustrasi reksa dana Manulife Dana Kas II (MDK II) memiliki imbal hasil sebesar 5,91% dalam setahun terakhir. Angka tersebut net, tidak ada potongan pajak lagi, karena reksa dana bukan objek pajak. Selain itu, investasi di reksa dana MDK II dapat dilakukan dengan dana yang sangat terjangkau, yaitu minimal Rp 10 ribu.

Selagi Anda masih memiliki penghasilan, persiapkan untuk memiliki rumah tinggal. Siapkan keuangan agar tidak ada penyesalan dk hari esok.

Reporter: Chrismonica

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.