Sukses

Argentina Buka Peluang Jalin Perdagangan Bebas dengan Indonesia

Pemerintah juga telah melakukan ratifikasi kesepakatan perdagangan bebas atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Chili.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Argentina membuka peluang untuk menjalin kesepakatan perdagangan bebas atau Free Trade Agreement (FTA) dengan Pemerintah. Pernyataan ini dikeluarkan pasca kedua negara melakukan penandatanganan Joint Statement on the Establishing of Working Group on Trade and Investment (WGTI). 
 
Duta Besar Argentina untuk Indonesia Ricardo Luis Bocalandro mengatakan, kemungkinan tersebut harus didiskusikan lebih dulu dengan segala unsur pemerintahan di Argentina. Sebab Negeri Tango tergabung dalam Mercosur, sebuah organisasi yang bertugas mengkoordinasikan kegiatan ekonomi negara-negara Amerika Latin.
 
"Kita terikat dengan asosiasi bernama Mercosur, dimana kami menjalin FTA bersama. Tapi pasti Mercosur tertarik dengan hubungan bilateral dan buka pintu berdialog dengan Indonesia untuk melihat apakah kita (Indonesia-Argentina) bisa maju bersama," ungkapnya di Jakarta, Rabu (26/6/2019).
 
Sebelumnya, Pemerintah juga telah melakukan ratifikasi kesepakatan perdagangan bebas atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Chili. Namun, Ricardo menyatakan, Chili bisa melakukan itu lantaran bukan anggota Mercosur.
 
"Mercosur itu sedikit mirip dengan Uni Eropa. Untuk menjalin kesepakatan dengan seluruh negara anggota, kita harus bernegosiasi dulu. Jadi ini tidak bisa diputuskan sepihak oleh Argentina," ujar dia.
 
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Argentina Niniek Kun Naryatie menyampaikan, Indonesia harus bersabar bila ingin menjalin kesepakatan perdagangan bebas dengan Argentina.
 
"Kalau FTA dua negara itu tergantung Argentina dan Indonesianya juga. Tetapi Argentina itu anggota Mercosur yang tidak boleh bikin FTA secara individu. Jadi harus dengan Mercosur-nya," jelas dia.
 
Kendati demikian, ia berharap Indonesia bisa menjali FTA dengan Mercosur dalam 5 tahun ke depan. "Itu yang kita harapkan. Kita kan harus bekerja ke arah situ semua," tandasnya.
 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

RI Tingkatkan Kerja Sama Dagang dengan Argentina

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Pemerintah Argentina melakukan penandatanganan Joint Statement on the Establishing of Working Group on Trade and Investment (WGTI). Kesepakatan ini dilakukan untuk meningkatkan hubungan perdagangan antara kedua negara.

"WGTI kita belum punya. Biasanya secara bilateral itu start pertama dulu," ungkap Direktur Perdagangan Bilateral Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Ni Made Ayu Marthini seusai acara di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta, Rabu (26/6/2019).

Ni Made menjelaskan, WGTI memiliki tiga tujuan. Pertama, yakni sebagai forum barter informasi kedua negara yang secara lokasi berjauhan.

"Dua negara ini kan jauh, satu di Amerika Selatan satu di Asia. Jauh, enggak kenal, selalu ada barrier di pengusaha, padahal enggak. Di sini lah terjadi tukar menukar info, apa sih hambatannya," ujar dia.

Kedua, yakni untuk mendorong perdagangan dan investasi, khususnya di private sektor. Lalu ketiga guna membahas isu soal tarif produk dagang yang ditawarkan Indonesia dan Argentina.

"Kita itu dagang tidak hanya barang ,tapi juga jasa. Seperti tenaga kerja kita di sana, tourism, transportasi, itu yang didorong. Kita juga dorong perusahaan dalam negeri invest di sana, biar kita enggak cuman jago kandang," tuturnya.

Kendati begitu, Ni Made menyoroti posisi Argentina yang menjadi bagian dari Mercosur, sebuah organisasi yang bertugas mengkoordinasikan kegiatan ekonomi dari negara-negara Amerika Latin.

"Mereka enggak bisa bilateral, harus Mercosur. Kita tanya Mercosur, mereka bilang mau bahas dulu karena tidak bisa ujug-ujug. Harus ada studi, asesmen. Mereka juga sibuk berunding dengan banyak negara," sebut dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.