Sukses

Harga Emas Terpangkas Optimisme Pembicaraan Perang Dagang

Harga emas berjangka AS naik USD 7,80 ke level USD 1.350,70 per ounce.

Liputan6.com, Jakarta - Kenaikan harga emas pada perdagangan Selasa terpangkas setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengkonfirmasi bahwa ia akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping ada pertemuan G20 di Jepang.

Sebelumnya, di awal sesi harga emas sempat melonjak hingga 1p ersen setelah Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral AS mengisyaratkan akan menjalankan kebijakan pelonggaran moneter.

Mengutip CNBC, Rabu (19/6/2019), harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi USD 1.432,15 per ounce. Harga emas ini sempat naik ke USD 1.354,20 per ounce, sebelum Trump mengatakan dalam akun twitternya bahwa ia telah melakukan sambungan telepon yang sangat baik dengan Presiden China.

Kedua pemimpin akan bertemu pada Pertemuan G20 akhir bulan ini di Jepang, di mana diskusi akan fokus pada perdagangan di tengah perang tarif yang berdampak pahit pada pasar global.

Sedangkan untuk harga emas berjangka AS naik USD 7,80 ke level USD 1.350,70 per ounce.

"Kami melihat sedikit kebangkitan dalam selera risiko," kata Bart Melek, kepala analis komoditas TD Securities di Toronto.

"Komoditas yang memiliki risiko tinggi telah naik dan emas telah diperdagangkan lebih rendah," tambah dia.

Pasar saham menguat mengikuti komentar Trump sementara indeks dolar AS menguat ke level tertinggi dalam dua minggu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perdagangan Sebelumnya

Sebelumnya, harga emas tergelincir dari level tertinggi lebih dari 14 bulan pada sesi belumnya dipicu data ekonomi AS yang optimistis yang mengurangi harapan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve dapat menurunkan suku bunga acuan.

Dilansir dari Reuters, Selasa (18/6/2019), harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD 1.338,9 per ounce. Harga telah melonjak ke USD 1.358,04 pada hari Jumat, tertinggi sejak 11 April 2018. Sementara itu, harga emas berjangka AS turun 0,1 persen menjadi USD 1.342,9 per ounce. 

Data produksi industri AS di atas perkiraan dan penjualan ritel yang positif dan pembacaan kepercayaan konsumen pada hari Jumat mendorong kembali ekspektasi pasar berjangka dari setiap penurunan suku bunga cepat oleh Federal Reserve A.S.

Ekspektasi penurunan suku bunga pada pertemuan Fed 18-19 Juni turun menjadi 21,7 persen dari 28,3 persen pada hari Kamis setelah rilis data ritel, menurut FedWatch CME Group. Tetapi peluang untuk pelonggaran moneter pada pertemuan Juli tetap di 85 persen.

Pada hari Senin, harapan untuk penurunan suku bunga acun telah turun lebih rendah.

Investor juga melihat ke arah KTT G20 akhir bulan ini di mana Presiden AS Donald Trump kemungkinan akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di tengah percekcokan perdagangan mereka yang telah mengacak-acak pasar sejak tahun lalu.

Kekhawatiran tetap ada bahwa perang dagang yang pahit dapat mendorong ekonomi dunia ke dalam resesi.

Holdings dari SPDR Gold Trust, dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas terbesar di dunia, naik 0,6 persen menjadi 764,1 ton pada hari Jumat dari 759,7 ton pada hari Kamis.

Tak hanya harga emas yang turun, logam mulia lainnya juga diperdagangkan lebih rendah, dengan harga perak di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD 14,82 per ounce, dan paladium menurun 0,4 persen menjadi USD 1.459,01.

Harga platinum merosot ke level terendah sejak 31 Mei, turun 0,8 persen pada USD 793,75 per ounce.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.