Sukses

Menhub Kaji Pembangunan Bandara di Lahat Sumsel

Menhub Budi Karya Sumadi berkoordinasi dengan Pemkab Lahat terkait rencana pembangunan bandara di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat terkait rencana pembangunan bandara di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.

Dia mengatakan, dengan potensi sumber daya energi yang ada di Kabupaten Lahat maka perlu dilakukan koordinasi-koordinasi dari segi infrastruktur agar potensi tersebut dapat meningkat.

"Kita ketahui bersama, Lahat merupakan sumber energinya Sumatera Selatan maupun nasional. Lahat terkenal akan sumber energinya yaitu batu bara," ucap dia dalam keterangan tertulis, Minggu (7/4/2019).

Perihal pembangunan bandara di Kabupaten Lahat, ia menyatakan, Kementerian Perhubungan menunggu komitmen dari Pemkab Lahat untuk dapat menyediakan lahan bagi pembangunan bandara.

Jika lahan untuk konstruksi bandara sudah tersedia, sambungnya, maka selanjutnya Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan akan melakukan berbagai kajian kelayakan terhadap lahan tersebut.

"Ada inisiatif (Pemkab dan masyarakat) untuk membangun bandara, saya terima usulannya dan akan kita pelajari. Jika memenuhi syarat, kita akan segera bangun, supaya potensi yang ada di Lahat dapat berkembang dengan baik," ungkapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menhub Kembangkan Bandara Gatot Subroto Jadi Bertaraf Internasional

Bandara Gatot Subroto Wai Kanan Lampung milik TNI Angkatan Darat kini telah melayani penerbangan komersial. Bandara ini rencananya akan digodok sebaik mungkin untuk menunjang fungsi operasinya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, Bandara Gatot Subroto nantinya akan diperluas dan diperbaiki fasilitasnya hingga menjadi bandara besar bertaraf internasional seperti Raden Inten.

"Fasilitasnya akan diperbaiki, kargonya akan dibuat lebih bagus, tahun depan sudah diperluas (bandaranya)," ungkap Budi di Way Kanan, Sabtu (6/4/2019).

Budi menjelaskan, saat ini konektivitas masyarakat yang ada di Way Kanan dan sekitarnya masih terhambat karena tidak ada bandar udara yang memadai. Masyarakat sekitar harus pergi ke Raden Inten dahulu dan menempuh perjalanan darat selama 6 jam.

Oleh karena itu, pengalih fungsian lanud Gatot Subroto diharapkan dapat menjadi akses untuk mempermudah masyarakat bepergian serta memaksimalkan potensi pariwisata dan industri di Way Kanan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.