Sukses

BNI dan Triplogic Bersinergi Salurkan KUR ke UMKM

BNI bekerja sama dengan Triplogic agar penyaluran KUR ke UMKM lebih tepat sasaran.

Liputan6.com, Jakarta - PT BNI (Persero) Tbk menggandeng startup Triplogic demi mempermudah akses kredit murah (Kredit Usaha Rakyat/KUR) ke para pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama di Jakarta, Kamis (28/2/2019) oleh General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 BNI Bambang Setyatmojo dengan Chief Executive Officer Triplogic Oki Earlivan S. Diharapkan Triplogic bisa membantu penyaluran KUR dengan tepat sasaran.

"Bila kita melihat lebih dalam, akar pemasalahannya adalah sejarah transaksi UMKM yang belum tercatat dengan baik. Di sini, Triplogic dapat memberikan solusi agar perbankan bisa lebih mudah menilai kelayakan UMKM untuk menerima kredit. Sedangkan, di sisi UMKM, mereka lebih mudah dalam mengakses kredit," ujar Bambang dalam keterangan resminya.

BNI menyebut, langkah ini sesuai dengan tagline "BNI itu Digital" karena proses kredit akan melalui aplikasi Digital Loan Procession. Aplikasi itu dikembangkan BNI itu menggarap potensi mitra Triplogic yang saat ini mencapai lebih dari 100.000 di seluruh Indonesia.

Bambang melanjutkan, tahap pertama program ini menyasar mitra Triplogic yang berada di wilayah Jabodetabek terlebih dahulu. Para mitra tersebut akan mendapatkan penawaran untuk mengakses KUR mikro dari BNI, dengan plafon kredit maksimal Rp 25 juta.

“Kami berharap tahap pertama program ini bisa berjalan dengan baik dan bisa membantu para mitra Triplogic untuk mengembangkan usahanya ke tingkat yang lebih tinggi,” ungkap Bambang.

Kerja sama strategis ini sejalan dengan komitmen BNI untuk menyalurkan KUR sesuai dengan amanat undang-undang. Dengan kerjasama ini diharapkan dapat mendukung Pemerintah untuk mencapai target realisasi penyaluran KUR, sekaligus meningkatkan inklusi keuangan.

Pada kesempatan yang sama, Oki Earlivan S menyambut baik kerja sama strategis yang terjalin dengan BNI. Ia berjanji, proses pembiayaan dan bunga murah kepada mitra Triplogic.

"Triplogic juga memiliki misi untuk ikut mengembangkan usaha yang dikelola para mitra kami, namun memang kendala yang sering dihadapi oleh pengusaha mikro dalam meningkatkan usahanya adalah permodalan. Dengan kerja sama ini, BNI hadir untuk bisa memberikan pembiayaan dengan proses mudah dan bunga murah kepada mitra Triplogic," pungkasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sri Mulyani: Bank Bisa Seperti Dinosaurus Jika Tak Berinovasi

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menuturkan, agar para pelaku industri keuangan merangkul perubahan yang disebabkan disrupsi teknologi. Penolakan untuk beradaptasi dapat mengancam eksistensi bank itu sendiri.

Dia menuturkan, adaptabilitas ini perlu dimulai dari kepemimpinan yang memahami fenomema perubahan teknologi yang didorong oleh teknologi dan berubahnya landscape industri.

"Saya berharap bahwa seluruh perbankan, seluruh institusi, dan leadershipnya mampu memahami perubahan teknologi ini, perubahan yang di-drive oleh inovasi dan landscape industri yang berubah, sehingga mereka tidak mengalami nasib seperti dinosaurus di mana mereka tak berubah sehingga kemudian punah," ucap Sri Mulyani dalam pidatonya di Indonesia Banking Expo (IBEX) 2018, Kamis, 15 November 2018, di Hotel Fairmont, Jakarta.

Ia menyadari, tantangan ini tidak mudah. Meskipun inklusi digital di dunia keuangan Indonesia telah meningkat dari 36 persen menjadi 48,9 persen berdasarkan data Bank Dunia, tetapi Sri menyebut Indonesia masih tertinggal dari India.

Hal ini dikhawatirkan memunculkan keadaan eksklusivitas di dunia finansial digital. Apalagi berdasarkan data tersebut 50 persen masyarakat Indonesia masih belum menikmati inovasi keuangan.

Meski begitu, Sri Mulyani tetap optimistis dan mengatakan pentingnya kemampuan adaptasi di dunia industri keuangan. Ini menurut dia sesuai dengan semangat pemerintahan saat ini yang tidak kaku menghadapi perubahan global.

"Perubahan adalah keniscahyaan. Tak bisa kita hindari. Yang menjadikan seseorang atau institusi berhasil menghadapi perubahan adalah yang memiliki adaptability yang kuat," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini