Sukses

Lion Air PK-LQP Jatuh Bukan karena Pemeliharaan yang Buruk

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, meyakinkan bahwa pemeliharaan atau maintenance pesawat terbang yang dilakukan oleh maskapai di Tanah Air sudah cukup baik. Pernyataan ini terkait adanya insiden jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT610 tujuan Pangkal Pinang pada 29 Oktber 2018 lalu.

"Yang jelas, maintenance pesawat terbang kita semua sesuai standar, itu yang kami cek," kata Menko Luhut di kantornya, Senin (21/10/2019).

Dia mengungkapkan, kondisi tersebut juga semakin ditegaskan berdasarkan pembicaraan mengenai perawatan pesawat yang dia lakukan dengan beberapa pilot senior.

"Saya juga cek pada beberapa pilot, mereka mengatakan maintenance kita itu sesuai standar, tidak ada yang melanggar aturan. Jadi kalau ada orang pertanyakan, itu beberapa pilot senior yang saya tanya, mereka puas dengan maintenance yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan mereka," ujarnya.

Selain itu, dia juga mengapresiasi maskapai Lion Air dan Garuda yang sudah memiliki fasilitas pemeliharaan atau maintenance facility sendiri. Untuk Lion Air, lokasinya ada di Batam. Sementara Garuda lokasi maintenance facility berada di Bintan.

Garuda bahkan disebutkan akan menjalin kerjasama dengan pihak Singapura dalam proses pemeliharaan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Konsumen Terbesar

Sementara itu, Menko Luhut mengatakan, maintenance facility milik Lion Air akan segera dikomersilkan atau dibuka untuk umum. Mengingat Indonesia merupakan salah satu negara pemakai jenis pesawat terbanyak yang cukup banyak.

"Dan kebetulan kemarin juga saya melihat Lion Air punya maintenance facility di Batam saya di-brief di sana dan saya lihat dan malah sekarang akan dibikin komersil," kata dia. 

"Jadi kita tuh negara besar sehingga orang takut juga kalau kita komplain bahwa mereka tidak memberikan service yang bagus pada Indonesia. Termasuk Airbus 320 kombinasi, Indonesia salah satu pemakai terbesar di dunia," ujarnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.