Sukses

Menko Darmin Masih Dalami Komoditas yang Bakal Didorong Buat Ekspor

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengaku masih mengkaji beberapa komoditas yang akan didorong untuk ekspor.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengaku masih mengkaji beberapa komoditas yang akan didorong untuk ekspor. Sebab, ada beberapa sektor yang dinilainya membutuhkan insetif lebih untuk digenjot ekspornya.

"Kami lagi membahasnya kok intinya kita tanya Menteri Perindustrian (Airlangga Hartarto) Menteri Perdagangan (Enggartiasto Lukita) usulan mereka apa saja. Tapi intinya adalah mencoba mengidentifikasi komoditi apa saja yang berpotensi untuk didorong ekspornya," kata Darmin saat ditemui di Kantornya, Jalarta, seperti ditulis Jumat (21/12/2018).

Ia mengatakan, terkait insetif sendiri tidak semua komodititas diberikan insetif yang sama. Dalam hal ini hanya beberapa sektor-sektor berpotensi besar saja yang diberikan insentif.

"Berdasarkan komoditanya ya gak mesti, bisa insetif bisa juga kebijakan macem-macemlah nanti tergantung ya (komoditinya apa)," imbuhnya.

Menko Darmin menyebut, komoditas ekspor yang berjalan selama ini sebetulnya sudah mendapatkan insetif melalui kurs rupiah yang melemah.

"Kurs rupiah yang lemah itu kan insetif. Sebenernya dia menjual satu dolar harganya lebih tinggi tapi tidak berjalan denga baik," katanya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penanganan Khusus

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan ada beberapa upaya dalam meningkatkan ekspor. Salah satunya, adalah meninjau kembali beberapa sektor-sektor yang memerlukan penanganan khusus untuk didorong ekspornya.

"Secara keseluruhan kita (membahas) mengenai bagaimana meningkatkan ekspor tadi. Terus yang wilayah saya tadi (diminta) perjanjian dagangnya segera diselesaikan," kata Menteri Enggar.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menambahkan, dari Kementerian Perindustrian sendiri pihaknya masih mendalami beberapa sektor yang nantinya akan didorong untuk ekspor. Sebab, dari industri sendiri untuk melakukan ekspor perlu ada investasi terlebih dahulu.

"Karena industri itu punya kapasitas, tanpa investasi tidak bisa terjadi. kan kemarin sudah jelas ekspor toyota, suzuki, yamaha motor, sintetik rubber. Semua itu kan investasi dulu baru ekspor. Karena kan kapasitasnya rata-rata sudah mentok. Beberapa yang mesti kita dorong itu industri menengah yang berorientasi ekspor. Misalnya, daur ulang plastik," jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.