Sukses

Ada Program Sejuta Rumah, Ditargetkan 610 Ribu Unit Terbangun pada Agustus

Kementerian PUPR mencatat kemajuan program sejuta rumah mencapai 582.638 unit rumah hingga 20 Agustus 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan mengumumkan, hingga 20 Agustus 2018 kemajuan Program Sejuta Rumah tercatat mencapai 582.638 unit rumah.

Jumlah tersebut naik sekitar 60 ribu unit rumah subsidi dari 31 Juli 2018, yakni sebanyak 520.034 unit rumah.

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid menargetkan, pihaknya bisa menyalurkan sekitar 30 ribu unit rumah lagi hingga penghujung Agustus.

"Dan ini memang targetnya 1 bulan antara 100 ribu sampai 125 ribu (unit rumah baru terbangun). Masih 10 hari lagi, bisa sampai 610 ribu di akhir Agustus. Saya akan coba tambah 30 ribu lagi sampai akhir bulan," ujar dia di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (23/8/2018).

Dia pun tetap antusias, dapat mencapai target 95 persen membangun sebanyak 1,2 juta unit sesuai yang dicanangkan Program Sejuta Rumah. "Saya masih optimis, masih punya waktu 4,5 bulan lagi," kata dia.

Menurut data Kementerian PUPR, 68 persen dari total unit rumah yang disediakan dalam program tersebut diperuntukkan khusus bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Sementara 32 persen sisa adalah untuk non-MBR.

Selain itu, tercatat pula capaian kinerja Perusahaan Sejuta Rumah sejak 2015-2017 terus mengalami peningkatan. Pada akhir 2015, sebanyak 699.770 unit rumah berhasil disalurkan.

Penyaluran rumah subsidi naik menjadi 805.169 unit pada akhir 2016, dan terus meningkat hingga mencapai 904.750 unit pada penghujung 2017. 

 

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemerintah Bangun Rumah bagi Warga hingga Mahasiswa di Papua Barat

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan menyelesaikan pembangunan 50 unit rumah khusus (Rusus). 

Rumah khusus itu bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang tinggal di Kampung Wasambin, Distrik Teluk Maybilit, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. 

Rusus yang dibangun merupakan rumah tipe 36, dilengkapi meubel, air dan prasarana sarana dan utilitas (PSU) seperti jalan lingkungan, drainase, listrik dan air. Kondisi tersebut diharapkan meningkatkan kenyamanan penghuni.

Adapun rusus yang selesai dibangun 2016 lalu tercatat menghabiskan biaya sebesar Rp 9,6 miliar.  

"Selain untuk MBR, pembangunan Rusus di Papua juga diperuntukan bagi pemuka agama/adat, masyarakat yang terimbas konflik, petugas, tenaga pendidikan dan kesehatan yang bertugas di daerah perbatasan dan eks anggota OPM," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resminya, Selasa 14 Agustus 2018.

Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid, pembangunan rusus ini tidak hanya terletak di Papua Barat saja namun hampir di seluruh provinsi di Indonesia. 

Selama berada di Papua, Khalawi Abdul Hamid juga meninjau Rusun Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Sorong yang berada di Kelurahan Mariat Pantai, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat. Rusun mahasiswa tersebut rampung pada 2017.

Rusun 3 lantai bertipe 24 tersebut memiliki jumlah unit sebanyak 37 kamar dengan biaya pembangunan senilai Rp 16 miliar. 

Saat ini, rusun tersebut sudah dihuni oleh 150 mahasiswa dengan biaya sewa kamar yang lebih murah dibanding tempat kos sekitar. "Jagalah suasana tertib sehingga bisa belajar dengan baik dan nyaman," ucap Khalawi menitip pesan.

Kementerian PUPR melalui Ditjen Penyediaan Perumahan terus berupaya meningkatkan taraf hidup masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah yang sejahtera dan layak huni.

Penyediaan rumah MBR diantaranya dilakukan melalui pembangunan rusus, rusun, bantuan stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dan bantuan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) perumahan bersubsidi. 

Dengan program tersebut akan mendukung pencapaian target program satu juta rumah untuk mengurangi kekurangan pasokan (backlog) perumahan di Indonesia yang masih sebesar 11,4 juta unit pada 2015.

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.