Sukses

Gempa Lombok Tak Ganggu Rekonstruksi Rumah Muhammad Zohri

Gempa Lombok tidak menghambat rekonstruksi rumah keluarga dari juara dunia lari 100 meter pada Kejuaraan Dunia Atletik U-20 2018, Lalu Muhammad Zohri.

Liputan6.com, Jakarta - Gempa besar yang sempat mengguncang Lombok rupanya tidak menghambat rekonstruksi rumah keluarga dari juara dunia lari 100 meter pada Kejuaraan Dunia Atletik U-20 2018, Lalu Muhammad Zohri.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan, pengerjaan yang terus dilanjutkan oleh Direktorat Rumah Khusus Ditjen Penyediaan Perumahan dan TNI saat ini progres-nya sudah mencapai 95 persen.

Menurut laporan yang diterima, rumah yang terletak di Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, tidak mengalami kerusakan meskipun rumah Zohri di sekitar mengalami kerusakan bahkan sebagian lainnya runtuh.

Adapun Kecamatan Pemenang merupakan salah satu area yang mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi Skala 7 Richter pada Minggu, 5 Agustus 2018 lalu.

 

Konsep renovasinya sendiri mengikuti desain awal rumah orang tua Zohri yakni pondasi batu kali menerus dengan sloof untuk konstruksi tahan gempa dan konstruksi kayu kelas I finishing plitur Kalimantan.

Rumah juga dilengkapi lantai homogenus dan plafond triplek setebal 6 mm dengan genteng Pejaten, serta tanki septik biofilter.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Karena Gempa, Zohri Nyaris Pulang ke Kampungnya di Lombok

Gempa yang melanda Lombok, Nusa Tenggara Barat, ikut membuat atlet Lalu Muhammad Zohri berduka. Pasalnya, dia memang berasal dari Lombok, Lombok Utara tepatnya. Bahkan, Zohri sempat berpikir untuk pulang ke kampung halamannya itu.

"Saya mendengar gempa Lombok langsung ingin pulang. Saya dapat kabar dari kakak dan teman saya. Mereka menangis karena masjid di dekat rumah sudah rata dengan tanah," kata Zohri di Jakarta, seperti dikutip dari Antara.

Peraih medali emas nomor lari 100 meter putra Kejuaraan Dunia Atletik U-20 2018 itu mengaku menahan diri untuk kembali ke kampung halamannya. Sebab, ia tengah menjalani persiapan mengikuti Asian Games 2018.

"Sedikit kepikiran memang, tapi saya berharap semua baik-baik saja. Saya tetap bersemangat karena kakak-kakak mendukung saya dan meminta saya untuk tidak terlalu terpikir keadaan mereka," ucap atlet berusia 18 tahun itu.

Akibat gempa, Zohri mengatakan keluarganya mengungsi ke daerah yang aman bersama tetangga mereka. "Rumah saya aman. Tapi, rumah-rumah tetangga saya rata dengan tanah. Saya sempat mendapat kabar melalui telepon dari teman sebelum pengukuhan kontingen Indonesia," ujarnya.

Atlet asal Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, itu mengaku salah satu keluarganya menjadi korban dalam bencana alam tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.