Sukses

Melantai Perdana di BEI, Saham BRISyariah Melambung 19 Persen

BRISyariah melepas 2,6 miliar lembar saham baru atau sebesar 27 persen dari modal ditempatkan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank BRISyariah Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu ini. Perusahaan dengan kode efek BRIS tersebut merupakan perusahaan ke-11 yang melantai di bursa Indonesia pada tahun ini.

Perusahaan juga merupakan emiten bank syariah dengan status anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertama yang melakukan penawaran saham perdana  atau Innitial Public Offering (IPO).

"Ini sinyal yang bagus bagi kita semua. Syariah di Inggris menjadi suatu yang sangat terkenal sekali. Semoga di dunia bisa terkenal bahwa Indonesia memiliki produk syariah yg berkualitas termasuk BRI Syariah," tutur Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di Gedung BEI, Rabu (09/5/2018).

Pada pencatatan perdana tersebut, saham BRIS naik 19,61 persen atau 100 poin ke level ke Rp 610. Saham BRIS ditransaksikan sebanyak 55 kali dengan volume sebanyak 31.986 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 1,86 miliar.

BRISyariah melepas 2,6 miliar lembar saham baru atau sebesar 27 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan harga sebesar Rp 510 per saham. Perseroan berhasil mencatatkan oversubscribe sebanyak 2 kali.

”Kami senang dan bersyukur dapat mencapai hari yang bersejarah bagi BRIsyariah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh investor, pihak terkait yang telah bekerjasama selama proses IPO, serta pimpinan dan karyawan BRI syariah atas kerja kerasnya," ujar Direktur Utama BRI Syariah Moch. Hadi Santoso.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penggunaan Dana

Adapun penjamin pelaksana emisi perseroan (underwriters) yakni Bahana Sekuritas, CLSA Sekuritas, Danareksa Sekuritas, dan indoPremier Sekuritas dengan kesanggupan penuh (full commitment) berdasarkan hasil penawaran awal (bookbuilding).

Perseroan akan menggunakan 80 persen dana IPO untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan, 12,5 persen untuk pengembangan sistem teknologi informasi, serta 7,5 persen untuk pengembangan jaringan kantor cabang dari Sabang (Sumatera) sampai Merauke (Papua).

”Kami ingin menjadi Game Changer bagi perbankan syariah melalui akselerasi ekspansi bisnis syariah, terutama dalam peningkatan pembiayaan,” tandas Hadi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.