Sukses

Warga Banggai Laut Semringah Kini Bisa Lebih Mudah Peroleh Pasokan BBM

Keberadaan SPBU tersebut sejalan dengan program BBM Satu Harga yang digalakkan pemerintah untuk menyamakan harga BBM di seluruh wilayah di Indonesia.

Liputan6.com, Benggai Laut Kementerian ESDM meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Banggai Laut, Pulau Banggai, Sulawesi Tengah. Keberadaan SPBU tersebut sejalan dengan program BBM Satu Harga yang digalakkan pemerintah untuk menyamakan harga BBM di seluruh wilayah di Indonesia.

Kehadiran SPBU kedua di Kabupaten Banggai Laut, disambut baik warga lokal. Masyarakat merasa, keberadaan SPBU bisa membantu memperlancar usaha sehari-hari.

Petronius (45), guru SMK mengatakan, keberadaan SPBU membuat harga BBM yang ia beli lebih murah dari biasanya didapatkan pada agen penyalur.

"Kalau dulu saya beli ke penyalur dapatnya antara Rp 10 ribu sampai Rp 12 ribu," ujar dia, Rabu (18/4/2018).

Hal senada diungkapkan Rismanto (31), warga lokal lainnya yang biasa berkendara dengan motor. Dia merasa keberadaan SPBU memberikan kemudaha masyarakat saat ingin mengisi BBM.

SPBU di Banggai Laut saat ini baru menyediakan dua jenis BBM, yakni Solar sebesar 15 kilo liter (kl) dan Premium sebanyak 15 kl. Adapun harga jual Solar Rp 5.150 per liter, sedangkan Premium Rp 6.450 per liter.

Sebagai tambahan informasi, Kabupaten Banggai Laut sebelumnya sudah mempunyai satu SPBU yang terletak di bagian selatan kota. Sementara SPBU yang baru berlokasi di wilayah tengah pulau, atau 5 km dari SPBU di selatan Pulau.

Rismanto bahkan meminta pemerintah menambah jumlah SPBU di kotanya demi memperlancar kegiatan masyarakat setempat.

"Saya kan tinggal di Banggai Utara. Kalau bisa di tempat saya juga dibikin yang baru, biar enggak perlu terlalu jauh ke bawah (Selatan)," tukasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wujudkan BBM Satu Harga, Pertamina Bangun 9 SPBU di Sulawesi

PT Pertamina (Persero) terus meningkatkan pengadaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di seluruh Indonesia. Itu sejalan dengan program pemerintah di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menetapkan program BBM Satu Harga.

Untuk merealisasikannya, Pertamina Marketing Operating Regional (MOR) VII pada 2018 berencana mewujudkan visi BBM Satu Harga dengan membuat sembilan SPBU di Sulawesi.

Unit Manager Comm & CSR Pertamina MOR VII Roby Hervindo menjelaskan, sembilan SPBU itu akan dibangun di empat provinsi, yaitu Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo.

"Seperti yang disebutkan Pak Tengku (Fernanda, General Manager Pertamina MOR VII), sudah ada dua yang dibangun. SPBU di Kabupaten Banggai itu yang pertama tahun ini, sebelumnya kami sudah resmikan SPBU di Kecamatan Liang, Kabupaten Kepulauan Banggai," tuturnya ketika berbincang dengan Liputan6.com di Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah, Rabu (18/4/2018).

Dia menambahkan, untuk tujuh SPBU lainnya, Pertamina MOR VII menargetkan itu semua akan selesai pada kuartal IV 2018.

Terkait investasi yang harus dikeluarkan, Roby menyatakan, itu masih belum bisa diperkirakan. "Soalnya ada yang bentuknya SPBU Regular, dan itu beda sama yang APMS (Agen Premium Minyak Solar) atau SPBU kompak," ujar dia.

Adapun tempat pengisian bahan bakar tambahan itu empat di antaranya berlokasi di Sulawesi Tengah, yaitu tiga di Kabupaten Kepulauan Talaud dan satu di Kabupaten Kepulauan Sitaro. Sementara untuk tiga SPBU sisa akan bertempat di Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah, di Kabupaten Konawe Kepulauan Provinsi Sulawesi Tenggara, dan di Gorontalo Utara.

Sampai dengan April 2018, Pertamina tercatat telah merealisasikan pengoperasian lembaga penyalur BBM Satu Harga sebanyak 58 titik di daerah-daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).

Sementara itu, General Manager Pertamina MOR VII Tengku Fernanda menyatakan, Pertamina mendukung penuh langkah pemerintah yang tertuang dalam program BBM Satu Harga. Namun begitu, ia menjelaskan, banyak aspek yang harus diperhatikan dalam membangun SPBU sehingga membuat pengerjaan memakan waktu yang tidak sebentar.

"Semisal aspek legalitas tanah, dan aspek teknis yang juga harus memenuhi prinsip aspek keselamatan kerja," ujar dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.