Sukses

Model Bisnis Tepat, 7-Eleven Berjaya di AS

Menko Perekonomian Darmin Nasution menilai, 7-Eleven berjaya di Amerika Serikat lantaran bisnis model mungkin bukan restoran.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan meski bisnis 7-Eleven tidak berjalan mulus di Indonesia, di negara lain convenience store tersebut terbukti berjaya. Salah satunya di Amerika Serikat (AS).

Darmin mengungkapkan, kunci kesuksesan 7-Eleven di AS yaitu penerapan model bisnis yang tepat. Di Negeri Paman Sam, model bisnis 7-Eleven cenderung ke ritel modern. Sedangkan di Indonesia, justru mengarah pada bisnis restoran.

‎"Di negara lain, di AS, 7-Eleven berjaya. Karena bisnis modelnya dia mungkin bukan restoran, tapi di sana mereka lebih banyak mengandalkan profit dari perdagangan itu sendiri. Di kita saja yang agak lain," ujar dia di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (3/7/2017).

Selain itu, menurut Darmin, lesunya bisnis 7-Eleven di Indonesia tidak berkaitan dengan larangan penjualan minuman beralkohol (minol) di ritel modern. Larangan itu hanya salah satu bagian.

"Jangan hubungkan dengan minol, itu kecil sekali urusan itu. Bahwa itu memperbesar persoalan yang dihadapi 7-Eleven ya mungkin. Tapi jangan menyebut itu sebabnya," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, Manajemen PT Modern Internasional Tbk (MDRN) menutup seluruh gerai 7-Eleven yang di bawah anak usaha perseroan yaitu PT Modern Sevel Indonesia. Penutupan seluruh gerai 7-Eleven di Indonesia mulai dilakukan 30 Juni 2017 lalu.

Direktur PT Modern Internasional Tbk Chandra Wijaya menuturkan, seluruh gerai 7-Eleven di bawah manajemen PT Modern Sevel Indonesia yang merupakan salah satu entitas anak Perseroan akan menghentikan kegiatan operasional per 30 Juni 2017.

Penghentian seluruh kegiatan gerai 7-Eleven itu disebabkan keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh Perseroan untuk menunjang kegiatan operasional gerai 7-Eleven.

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.