Sukses

Warga Siap Mencoba Konsumsi Daging Kerbau Impor

Pemerintah berharap daging kerbau bisa menjadi pilihan pemenuhan gizi bagi masyarakat, terutama yang tak terjangkau membeli daging sapi.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Perum Bulog gencar mengenalkan dan memasarkan daging kerbau yang diimpor dari beberapa negara. Harapannya, ini bisa menjadi pilihan pemenuhan gizi bagi masyarakat, terutama yang tidak terjangkau untuk membeli daging sapi.

Lalu, apakah keberadaan daging kerbau impor ini akan diterima masyarakat?.

Susilastuti (39), salah satu ibu rumah tangga mengaku pernah mengkonsumsi daging kerbau. Dari penilaiannya, tekstur daging kerbau lebih keras dibandingkan daging sapi.

"Dulu pernah ngerasain, tapi sedikit alot. Tapi kalau kata pemerintah empuk, dan gizinya lebih banyak, ya tidak salah untuk mencobanya lagi, toh harganya juga lebih murah kan," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Sabtu (3/9/2016).

Meski begitu, dirinya mengingatkan kepada pemerintah, untuk tidak hanya fokus untuk menyediakan dan memasarkan daging kerbau saja. Tapi turut memikirkan komoditas daging sapi yang harganya masih tinggi.

Ibu rumah tangga lainnya, Sholikhah (44)‎, mengaku juga tidak segan untuk mencoba daging kerbau. Mengingat dirinya belum pernah merasakan daging kerbau. Bahkan dia mengaku cukup antusias.

"Katanya kan masaknya tidak jauh berbeda dengan masak daging sapi, saya sih penasaran juga rasanya. Tapi kan masalahnya kita mau beli dimana, di pasar-pasar belum ada kan," ucap dia.

Dia mengusulkan, tidak ada salahnya pemerintah bekerjasama dengan salah satu pedagang di pasar-pasar tradisional untuk mulai mengenalkan daging kerbau tersebut.

"Jadi semacam di subsidi begitu, kalau tidak laku daging bisa dikembalikan. Ini untuk perkenalan saja dulu," tambah‎ wanita yang akrab dipanggil Ika itu.

Seperti diketahui, Perum Bulog telah mengenalkan daging kerbau yang dibandrol dengan harga Rp 65 ribu per kilogramnya (kg). Daging kerbau ini diimpor dari India.

Dipilihnya India, karena selain India menjadi negara yang memiliki populasi kerbau terbesar di dunia, di sana karakter kerbau bukan untuk bekerja, melainkan sebagai penghasil susu dan daging. Hal itulah yang diklaim daging kerbau dari India ini teksturnya empuk. (Yas/nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini