Sukses

Suku Bunga The Fed Naik, Rupiah Betah di 14.000 per Dolar AS

Pelaku pasar masih menunggu kepastian BI Rate oleh Bank Indonesia sehingga rupiah hanya naik tipis.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) usai bank sentral AS menaikkan suku bunga acuan untuk pertama kali dalam hampir satu dekade. Akan tetapi, penguatan rupiah itu tipis lantaran investor juga menunggu keputusan Bank Indonesia (BI) soal BI Rate.

Mengutip data Bloomberg, Kamis (17/12/2015), rupiah dibuka menguat tipis enam poin atau 0,04 persen ke level 14.064 per dolar AS dari penutupan perdagangangan Rabu 16 Desember 2015 di kisaran 14.070 per dolar AS. Dolar AS sempat melemah terhadap rupiah ke level 14.019 pada Kamis pagi. Hingga Kamis siang ini, rupiah bergerak di kisaran 13.999-14.064 per dolar AS.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah juga menguat terhadap dolar AS. Rupiah menguat 22 poin ke level 14.028 per dolar AS dari posisi 16 Dessember 2015 di 14.050 per dolar AS.

Pergerakan nilai tukar rupiah ini dipengaruhi keputusan bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga acuannya untuk pertama kali dalam hampir satu dekade. Bank sentral AS memutuskan kenaikan suku bunga acuan sebesar 0,25 persen-0,50 persen.

Ekonom PT Bank Central Asia Tbk David Sumual menuturkan, kenaikan suku bunga bank sentral AS sudah sesuai harapan sehingga kekhawatiran pelaku pasar pun berkurang. Hal itu ditunjukkan dari penguatan bursa saham AS.

Ia menilai, pengaruhnya kenaikan suku bunga bank sentral AS ini tidak terlalu signifikan terhadap negara berkembang lantaran bank sentral AS tidak akan terlalu agresif menaikkan suku bunganya.

"Kami perhatikan pernyataan bank sentral AS tadi malam kalau kenaikan 0,25 persen dengan maksimum sebanyak empat kali. Akan tetapi kemungkinan di bawah empat kali karena inflasi AS masih rendah. Mereka akan agresif kalau inflasi naik signifikan," ujar David saat dihubungi Liputan6.com.

Ia mengatakan, nilai tukar rupiah masih berada di kisaran 14.000 per dolar AS ini juga menunjukkan kalau pelaku pasar masih menunggu keputusan Bank Indonesia soal suku bunga.

"Kalau sentimen dalam negeri menunggu BI Rate. Pasar memprediksi kalau BI Rate tetap di kisaran 7,5 persen. Ini jadi pertimbangan mereka sehingga wait and see," kata David.

Kenaikan suku bunga AS ini meningkatkan daya tarik aset berdenominasi dolar AS. Ini mencerminkan kepercayaan terhadap prospek pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia tersebut. Pimpinan bank sentral AS Janet Yellen menuturkan kalau pengetatan moneter akan dilakukan secara bertahap.

Sebelumnya sentimen kenaikan suku bunga bank sentral AS ini membuat mata uang negara berkembang terhadap dolar AS pada 2015. Hal itu karena prospek suku bunga AS yang lebih tinggi bertepatan dengan perlambatan ekonomi China.

"Komentar Yellen ini telah meyakinkan kalau sikap bank sentral AS akan akomodatif, tidak hanya akan dalam satu arah, tetapi juga memperhitungkan ekonomi AS dan pertumbuhan global," ujar Chief Invesment Officer Amundi Asset Management Anthony Ho.

Ia menuturkan, sentimen kenaikan suku bunga bank sentral AS telah mendorong aksi jual di pasar saham negara berkembang. Valuasi saham pun telah turun ke tingkat yang menarik karena kekhawatiran kenaikan suku bunga bank sentral AS tersebut.

Sementara itu, Kepala Riset UBS Asset Management Ashley Perrot menuturkan, bila suku bunga bank sentral AS naik tahun depan maka dolar AS akan menguat dan berdampak terhadap mata uang Asia.

"Namun jika suku bunga bank sentral AS tidak naik, maka satu-satunya alasan mereka melakukan hal itu karena pertumbuhan dan komoditas lemah ditambah inflasi rendah. Itu juga bukan sentimen baik untuk mata uang Asia," tutur Perrott. (Ahm/Igw)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.