Sukses

Spekulasi Suku Bunga The Fed Masih Bayangi Harga Emas

Pelaku pasar masih menunggu petunjuk kapan kenaikan suku bunga bank sentral AS membuat harga emas hanya naik tipis.

Liputan6.com, Singapura - Harga emas stabil pada perdagangan Rabu pekan ini setelah lima hari merosot. Spekulasi kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) mempengaruhi laju harga emas.

Di pasar spot, harga emas naik 0,4 persen menjadi US$ 1.121,80 per ounce pada pukul 10.27 WIB. Level itu tidak jauh dari level terendah sejak 2 Oktober 2015 di kisaran US$ 1.114,10.

Secara teknikal, harga emas dapat kembali menuju ke level terendah. Hal itu juga dipengaruhi rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) pada pekan ini. Sentimen ini dapat menjadi petunjuk kapan bank sentral AS menaikkan suku bunga.

"Setelah menembus tren level support sekitar US$ 1.119 pada perdagangan kemarin, target harga emas berikutnya US$ 1.105," ujar Trader grup MKS Sam Laughlin seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (4/11/2015).

Harga emas terus mendapatkan tekanan sejak bank sentral AS pada pekan lalu mengisyaratkan kenaikan suku bunga pada Desember. Hal ini membalikkan harapan pasar kalau bank sentral AS akan naik pada tahun depan.

Pelaku pasar pun terus menyesuaikan diri dengan kemungkinan suku bunga bank sentral AS naik pada Desember. Hal itu mendorong dolar AS dan imbal hasil surat utang lebih tinggi. Demikian juga bursa saham AS menguat juga menekan harga emas.

Hal senada disebutkan dalam riset www.fortisasiafutures.com, saat ini pelaku pasar masih menantikan hasil pertemuan dari bank sentral AS untuk memastikan apakah tingkat suku bunga akan tetap di level sekarang atau mengalami kenaikan.

Pada pagi ini, harga emas terpantau sedikit bergerak naik dan masih bergulir di atas pergerakan rata-rata 20 dan 50 harian. "Logam ini masih berpeluang bergerak naik. Stochastic masih berada di area beli. Resistance dan support berada di harga US$ 1.171,90-US$ 1.157,50," tulis riset tersebut. (Ahm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.