Sukses

Anggaran 2016 Berkurang, Kementerian ESDM Pangkas Proyek

Awalnya Kementerian ESDM mengajukan pagu anggaran 2016 di angka Rp 8,894 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Besaran anggaran untuk periode 2016 yang diajukan oleh Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Tak dikabulkan oleh Komisi VII DPR RI.  Oleh karena itu untuk mensiasatinya Kementerian ESDM langsung memangkas beberapa proyek. 

Pemimpin rapat kerja Komisi VII dengan Kementerian ESDM, Kardaya Warnika mengatakan, awalnya Kementerian ESDM mengajukan pagu anggaran 2016 di angka Rp 8,894 triliun.

Setelah melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR dengan pejabat eselon I Kementerian ESDM, disepakati anggaran Rencana Anggaran Kementerian Lembaga (RAKL) lebih rendah dari yang diusulkan.

"Dalam RDP kementerian ESDM mengusulkan Rp 8,894 triliun. Setelah melakukan pembahasan hasilnya Rp 7,807 triliun. Itu yang disepakati," kata Kardaya, dalam rapat kerja, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (18/10/2015).

Kardaya mengungkapkan, sektor yang mengalami pengurangan anggaran dari yang diusulkan adalah Direktorat Jenderal Ketenaga Listrikan dari Rp Rp 968,3 miliar menjadi Rp 194,5 miliar.

"Karena ada perubahan mengenai proyek listrik pedesaaan yang masuk anggaran Kementerian ESDM lalu ditangani PLN sekarang PLN tidak menangani lagi ada pengurangan," tuturnya.

Kardaya melanjutkan, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi diusulkan Rp 3,3 triliun mengalami pengurangan, disepakati menjadi Rp 2,3 triliun.

Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minykan dan Gas Bumi (BPH Migas) diusulkan Rp 170 miliar disepakati jadi Rp 118 miliar. Ditjen Mineral Batubara diuslkna Rp 235 miliar disepakati jadi Rp 190 miliar.

" Total dari yang diusulkan Rp 8,894 triliun disepakati jadi Rp 7,807 triliun. Terjadi pengurangan Rp 1,086 triliun," tuturnya.

Menteri ESDM, Sudirman Said mengungkapkan, proyek yang dipangkas diantaranya, konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG), pembanagunan Stasiun Bahan Bakar Gas (SPBG) dari 9 unit menjadi 3 unit, dan jaringan gas kota dari 5 lokasi jadi 3 lokasi.

"Yang hilang pemotongan dari hasil RDP. konversi BBM ke BBG separuh, SPBG 3 unit dari 9 unti padahal kami sudah bebaskan tanah 9 unit. Jaringan gas dari 5 jadi 3 lokasi," pungkasnya. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini