Sukses

Bila Ditawarkan, Antam Siap Beli Saham Freeport

Antam siap jika ditunjuk pemerintah untuk melakukan aksi korporassi tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang mengaku siap untuk membeli saham perusahaan tambang PT Freeport Indonesia. Antam siap jika ditunjuk pemerintah untuk melakukan aksi korporassi tersebut.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Antam, Tedy Badrujaman kala ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (15/10/2015).

"Antam siap bila ditunjuk untuk pengambilan saham tersebut," ungkap Tedy.

Dia menambahkan, salah satu alasan Antam siap untuk mengambil saham Freeport adalah dari latar belakang bisnis yang sama. Freeport, menurutnya, punya prinsip yang tak jauh berbeda dengan Antam.

"Secara jenis usaha mirip, ada emas ada tembaga, jadi memang secara prinsip ini menambangnya sama," tuturnya.

Dikatakan Tedy, kalaupun pemerintah tidak melakukan penunjukkan, Antam tetap berminat untuk membeli saham perusahaan produsen emas tersebut salah satunya melalui Initial Public Offering (IPO). Menurutnya, aksi koporasi tersebut prospektif untuk perusahaan.

"ini menarik, bagus sekali, otomatis (akan ambil). Uangnya dari mana, nanti kita cari partner lagi," jelasnya.

Seperti diketahui, sebelumnya Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, pemerintah mencari BUMN yang ingin membeli saham Freeport. Saat ini kepemilikan saham Pemerintah Indonesia terhadap PTFI hanya mencapai 9,36 persen.

"Kami sedang melihat karena pada dasarnya kami itu memiliki 9,36 persen," kata Rini, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (22/9/2015).

Rini mengungkapkan, Pemerintah melalui instansinya memiliki niat untuk meningkatkan kepemilikan saham pada perusahaan tambang asal Amerika Serikat yang mengeruk tembaga di Papua tersebut.

"Kami harapkan kalau ada kemungkinan untuk menaikan nanti kita akan menaikan kepemilikan BUMN," tuturnya.

Menurutnya, saat ini sedang dilakukan kajian untuk menunjuk Perusahaan BUMN yang dapat ditugasi meningkatkan kepemilikan saham Freeport Indonesia. (Zul/ Ndw)

 
 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini