Sukses

Fakta-fakta Seputar Sarinah, Mal Pertama di Indonesia

Selain pusat perbelanjaan pertama di Indonesia, Sarinah merupakan gedung pencakar langit pertama di Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Si jago merah telah melalap pusat perbelanjaan dan perkantoran Sarinah, Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Sarinah pada Kamis (15/10/2015) pagi ini. Insiden tersebut telah menelan dua korban kebakaran.

Insiden ini tentu saja menyita perhatian masyarakat. Bagaimana tidak, Gedung Sarinah adalah sebuah bangunan bersejarah gagasan Presiden Soekarno yang ingin memiliki pusat perbelanjaan pertama di Indonesia.

Bahkan di saat ekonomi sulit kala itu, Sarinah dibangun dengan biaya rampasan perang pemerintah Jepang.  Tak hanya mal pertama di Indonesia, Sarinah juga memiliki sejumlah fakta menarik lainnya untuk disimak seperti dikutip dari laman BUMN.go.id, Sarinah.co.id dan sejumlah sumber lainnya:

1. Gedung Pencakar Langit Pertama di Jakarta

Sarinah adalah pusat perbelanjaan setinggi 74 meter dan 15 lantai yang terletak di Menteng, Jakarta. Kala itu Sarinah merupakan pencakar langit pertama di Jakarta.

2. Mal Pertama di Indonesia

 Ide berdirinya Sarinah tersebut merupakan hasil lawatan Soekarno ke sejumlah negara yang sudah lebih dulu memiliki pusat belanja modern. Saat itu Soekarno ingin membuat pusat perbelanjaan untuk memenuhi kebutuhan rakyat mendapatkan barang-barang murah tapi dengan mutu yang bagus.

Sarinah merupakan Department Store pertama Indonesia yang didirikan pada tanggal 17 Agustus 1962, saat ekonomi Indonesia sedang runtuh di tahun 1959. Daya beli lemah, taraf hidup merosot sampai level terendah. Ketika Sarinah didirikan, Sarinah memiliki fasilitas tercanggih di zamannya.

Gedung Sarinah yang saat ini berdiri sesungguhnya dibangun dengan biaya rampasan perang pemerintah Jepang yang pembukaan Department Store-nya pada 15 Agustus 1966.

3. Asal Nama Sarinah

Sarinah, nama salah satu pusat perbelanjaan ini diambil dari nama salah seorang perempuan terdekat dalam hidup Bung Karno. Siapa dia?

Dalam pengantar bukunya yang berjudul Sarinah, Soekarno menuliskan “Dari Mbok Sarinah, saya mendapat pelajaran mencintai 'orang kecil'. Ia orang kecil, tapi jiwanya selalu besar”.

Kecintaan Soekarno dan rasa hormat yang tinggi terhadap Sarinah diwujudkan dengan menamai pusat perbelanjaan pertama di Indonesia sesuai dengan nama pengasuhnya itu.

Sesuai dengan namanya, Sarinah telah membantu kepentingan masyarakat kecil sebagai mitra usaha. Hingga saat ini cukup banyak mitra binaan Sarinah baik perorangan, perusahaan maupun koperasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bisnis Sarinah

4. Bisnis Sarinah

Tak hanya bergerak di bidang ritel, Sarinah juga bergerak ekspor dan impor, distribusi dan penyewaan ruangan, money changer dan perhotelan.

Sarinah melakukan kegiaran ekspor furnitur hingga singkong ke sejumlah negara. Perusahaan pelat merah itu juga melakukan kegiatan impor minuman alkohol dari Australia, Prancis, Belanda dan sejumlah negara Eropa.

Sarinah juga mendistribusikan barang-barang kebutuhan pokok seperti terigu, gula, beras, atsiri, air mineral, coklat dan lain-lain kepada agen dan konsumen akhir.

Sarinah saat ini bekerjasama dengan Bogasari untuk mendistribusikan terigu Cakra dan Segitiga Biru ke Purantara. Sementara untuk gula, perseroan menggandeng PT Sugar Labinta untuk mendisribusikan gula rafinasi yang ditujukan untuk UKM di seluruh Indonesia.
 
Penyewaan ruang perkantoran untuk entertaiment, food baverage and office.  Perseroan melalui anak usahanya PT Sariarthamas Hotel International  mengelola Hotel Sari Pan Pacific di Jakarta.

5. Cabang Sarinah

Selain di Thamrin, Sarinah juga memiliki sejumlah outlet yang berada di Pejaten Village, Jakarta. Outlet Sarinah juga bisa ditemui di Banyumanik, Semarang dan Malang, Jawa Timur.

6. Kebakaran pada 1984

Tak hanya hari ini, Gedung Sarinah ternyata juga pernah mengalami kebakaran pada 1984.

(Ndw/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.