Sukses

Terus Menguat, Rupiah Diprediksi Bidik Level 13.350 per Dolar AS

Investor asing mulai memburu saham-saham di pasar modal Indonesia dan dolar AS melemah mendorong penguatan rupiah.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih cenderung menguat pada Senin (12/10/2015). Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS didorong bursa saham Indonesia positif dan dolar AS melemah secara global.

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah berada pada kisaran 13.433 per dolar AS pada pukul 11.11 WIB. Rupiah dibuka sedikit melemah di level 13.432 per dolar AS dibandingkan penutupan pada Jumat pekan lalu di level 13.412 per dolar AS. Sejak pagi hingga menjelang siang ini, nilai tukar rupiah bergerak pada kisaran 13.348 hingga 13.505 per dolar AS. Rupiah sempat menyentuh level 13.405 per dolar AS pada pukul 10.40 WIB.

Sementara itu, kurs tengah atau kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah menguat 55 poin menjadi 13.466 per dolar AS pada Senin 12 Oktober 2015, dari perdagangan Jumat pekan lalu yang berada di level 13.521 per dolar AS.

"Rupiah masih cenderung menguat dalam perdagangan hari ini karena melemahnya dolar AS secara global, dan berlanjutnya penguatan di pasar ekuitas, seirama dengan penguatan di Wall Street," kata Tony Mariano, Analis Pasar Uang PT Esandar Arthamas Berjangka.

Tony juga menambahkan, meningkatnya ekspektasi bank sentral AS atau The Federal Reserve akan menunda kenaikan suku bunga tahun ini juga ikut mendukung penguatan Rupiah.

Head of Research Archipelago Asset Management, AG Pahlevi mengatakan, harga saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sudah rendah juga mendorong investor asing untuk kembali berinvestasi di Indonesia.

"Valuasi saham di pasar modal Indonesia yang sangat murah, sehingga sedikit katalis positif akan mendorong aksi beli oleh investor asing," kata AG Pahlevi.

Di sisi lain, rilis pertemuan The Federal Reserve pada 16-17 September menunjukkan kalau pejabat bank sentral AS menahan diri untuk meredam kenaikan suku bunga. Hal itu mempertimbangkan prospek untuk pertumbuhan ekonomi dan inflasi, dan juga perkembangan ekonomi China. Bank sentral AS juga khawatir terhadap penguatan dolar AS.

Mengenai pergerakan nilai tukar rupiah hari ini, Tony memperkirakan rupiah bergerak pada kisaran 13.350 hingga 13.500 per dolar AS. (Ilh/Ahm)*

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini