Sukses

Mentan Amran Ingin Produksi Padi Jatim Naik di Atas 3 Kali Lipat

Menteri Pertanian Amran Sulaiman membuka panen raya padi di Desa Siraman, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman membuka panen raya padi di Desa Siraman, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Selasa (29/9/2015). Hadirnya Amran di Blitar merupakan salah satu bentuk keberpihakan pemerintah pusat kepada sektor pertanian.

Dalam sambutannya, Amran menegaskan bahwa pemerintah memberi perhatian khusus kepada sektor pertanian. Hal tersebut terlihat dari bantuan dari pemerintah pusat yang telah digelontorkan ke wilayah Jawa Timur yang telah mencapai Rp 2,4 triliun. Gelontoran dana tersebut ditargetkan untuk meningkatkan produktivitas padi.

"Bantuan pemerintah untuk Jawa Timur Rp 1,4 triliun. Tahun ini Rp 2,4 triliun, naik Rp 1 triliun jika dibandingkan dengan tahun lalu," kata dia di Blitar, Selasa (29/9/2015).

Khusus untuk Blitar, Amran melanjutkan, terdapat peningkatan anggaran dari yang semula hanya Rp 6 miliar menjadi Rp 25 miliar. Artinya, Blitar mendapat tambahan anggaran lebih dari 300 persen. "Jadi anggaran naik lebih dari 300 persen, artinya produksinya juga harus naik lebih dari tiga kali. Tapi saya bersyukur kalau naik 5 persen saja tidak apa-apa," ujarnya.

Bupati Blitar, Herry Noegroho menambahkan, sektor pertanian menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di Blitar. Dalam catatannya, 46,7 persen dari produk Domestik Bruto (PDB) berasal dari sektor pertanian, sedangkan sisanya merupakan sektor industri dan juga jasa.

Herry mengatakan, pada saat ini luas tanam padi di Blitar mencapai 59.000 hektare. Di atas yang ditargetkan pemerintah 55.000 hektare. "Artinya padi merupakan sumber kehidupan yang utama di kabupaten Blitar," tuturnya.

Bahkan, ia mengimbuhkan, dari pertanian pertumbuhan ekonomi Blitar di atas pertumbuhan nasional. Pertumbuhan ekonomi Blitar mencapai 6,5 persen.

"Ketika dikatakan pertumbuhan ekonomi melambat justru di Blitar melebihi dari pertumbuhan ekonomi tahun-tahun yang lalu. Kita 6,5 persen. Jadi di atas nasional dan rata-rata Provinsi Jawa Timur," tandas dia. (Amd/Gdn)*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.