Sukses

Begini Cara Agar Ekonomi RI Seperti China

China dinilai menjadi salah satu negara yang mampu meningkatkan ekonominya lewat rasa nasionalisme.

Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang Indonesian (Kadin) bekerjasama dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan  Ikatan Alumni Lemhanas Kadin (Ikalnas) akan menggelar Konser Kebangsaan Indonesia yang digelar pada September 2015 di Jakarta Convention Center (JCC).

Ketua Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan, acara tersebut diharapkan dapat menjadi fasilitator untuk meningkatkan wawasan kebangsaan atau nasionalisme. Dia bilang, nasionalisme merupakan motor untuk mendorong ekonomi Indonesia. Keberhasilan nasionalisme dalam ekonomi pun telah diwujudkan oleh China.

"Rasa kebangsaan mendorong negara untuk maju, contohnya bagaimana rasa nasional maju itu seperti China yang sudah membuktikan. Mereka dengan kekuatan itu menjadi raksasa dunia," kata dia di Jakarta, Jumat (12/6/2015).

Tak mau kalah, dia bilang India pun telah menggeber ekonominya dengan rasa nasionalisme mereka. "Sekarang India begitu percaya diri punya tekad menggantikan Cina,"ujar Hariyadi.

Dia berharap, dengan acara tersebut mampu menyebarkan semangat nasionalisme bagi penontonnya, sehingga ekonomi Indonesia dapat maju.

"Ini yang mau didorong, media konser, virus kebangsaan bisa disebarkan semua pihak.  Kegiatan seperti ini cukup efektif. Ini yang akan kita tonjolkan, semoga jalan terus," kata Hariyadi.

Sementara itu, sutradara ternama Garin Nugroho mengatakan dalam acara tersebut akan membawa perekonomian sebagai tema utama acara. Garin mengatakan, aspek ekonomi mendasari sejarah di Indonesia.

"Semua periode sejarah kita dari mulai Majapahit sampai kolonialisme tak satupun yang tidak ada kaitannya dengan ekonomi," kata dia.

Dia menuturkan, dalam konser tersebut akan menghadirkan lagu-lagu yang memunculkan ciri khas Indonesia untuk mendorong wawasan kebangsaan. "Aspek perdagangan sangat penting untuk mengenang 70 tahun kita merdeka," tandas dia. (Amd/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.