Sukses

Misteri Beras Plastik Terkuak 5 Hari Lagi

Kemendag masih memastikan temuan beras tersebut apakah benar-benar mengandung sintetis plastik atau tidak.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) sedang melakukan penulusuran asal muasal beras plastik yang beredar di pasaran. Namun begitu, Direktur Jenderal Standardisasi Perlindungan Konsumen (SPK) Kemendag, Widodo  masih memastikan temuan beras tersebut apakah benar-benar mengandung sintetis plastik atau tidak.

"Ini sedang kita dalami, hasil laboratorium apakah positif atau negatif," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (20/5/2015).

Adapun, sample yang digunakan adalah beras temuan yang berasal dari salah kios Bekasi beberapa waktu lalu. Widodo bilang, hasil  tersebut akan keluar dalam waktu dekat.

"Paling lama lima hari, tapi sedang kita usahakan lebih cepat. Itu ada yang di lab Kemendag, lab BPOM, juga lab Balai Pertanian," ujarnya.

Sementara itu, mengenai bahan pembuatan beras ini yang ramai disebut terbuat dari kentang yang dicampur dengan resin sintesis, Widodo mengaku belum bisa memastikan.

"Itu informasi yang beredar. Kita belum bisa pastikan sebelum ada hasil uji lab," kata dia.

Dia juga memastikan bahwa sejauh ini belum ada laporan temuan beras palsu tersebut di wilayah lain, selain di Bekasi.

"Kita temukan di Bekasi juga memang, oleh Dinas Perdagangan Kota Bekasi. Tapi temuannya baru di Bekasi, wilayah lain belum ada laporan," tandasnya.

Pengakuan pedagang

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Terlibat

Dihubungi terpisah,Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) menegaskan munculnya beras plastik bukan aksi nakal dari para pedagang di pasar tradisional.

Sekretaris Jenderal APPSI Ngadiran mengatakan, para pedagang tidak akan berani dengan sengaja mencampurkan beras plastik tersebut ke dalam beras yang dijualnya di pasar.

"Tidak mungkin dilakukan pedagang. Kami juga sudah mengingatkan pedagang jangan sampai ada kejadian seperti ini, karena kita mencari nafkah dari situ," ujar Ngadiran saat berbincang dengan Liputan6.com.

Dia menjelaskan, dari informasi yang di dapat dari pedagang, beras palsu tersebut terbuat bahan kentang yang dicampur dengan resin sintetis. Saat dimasak pun, hasilnya berbeda dengan beras pada umumnya.

"Ini bahannya dari kentang tetapi campurannya. Rasanya beda, baunya beda, itu lebih lembek," lanjutnya.

Namun Ngadiran belum bisa memastikan hal tersebut. Menurut dia, para pedagang juga tengah menunggu hasil laboratorium yang dilakukan oleh kepolisian.

"Isu itu baru, kita masih menunggu hasil uji lab Bulog oleh pihak kepolisian. Tapi kita minta segera ada hasilnya, tidak perlu menunggu 2-3 hari. Sehingga ada kepastian," tandasnya. (Amd/Dny/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.