Sukses

14 Hal yang Tak Ingin Dilihat Perekrut dalam CV Anda

Perhatikan hal-hal ini sebelum mengirimkan CV Anda ke perusahaan idaman.

Liputan6.com, Jakarta - "Tidak ada kesempatan kedua dalam membuat kesan pertama", begitulah kata pepatah. Dalam hal mencari kerja, resume atau curriculum vitae (CV) menjadi pintu untuk memperkenalkan diri Anda saat melamar kerja di sebuah perusahaan.

Setiap harinya, HRD menerima banyak surat lamaran dalam waktu yang singkat. Riset membuktikan HRD memiliki waktu rata-rata kurang dari satu menit untuk membaca CV Anda . Bahkan ada perusahaan yang hanya membutuhkan waktu enam detik per resume.

Karenanya, penting untuk mempertimbangkan apa yang harus dan tidak disarankan ada di CV Anda. Kuncinya, pintar-pintarlah menempatkan diri di posisi rekruter Anda.

Dilansir dari laman lifehack.org, Selasa, (7/4/2015), berikut adalah hal-hal yang akan menjamin CV Anda berakhir di tempat sampah:

1. Mereka tidak tertarik dengan sejarah hidup Anda

Perlukah menjelaskan secara detail tentang pekerjaan pertama Anda saat kuliah? Para HRD hanya punya sedikit waktu, dan jika mereka sulit menemukan apa yang relevan dengan pekerjaan yang Anda inginkan melalui CV Anda, mereka tidak akan membacanya lebih lanjut.

2. Pernyataan obyektif nan samar-samar

"Mencari posisi menantang yang akan merangsang pertumbuhan". Para perekrut tidak punya waktu untuk men-dekode pernyataan Anda. Fokuslah pada prospek dan tanggung jawab dari pekerjaan yang Anda inginkan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Selanjutnya

3. Referensi yang panjang seperti kereta

Apa Anda tahu 99 persen dari pelamar menulis barisan referensi pada surat lamaran? Ini sesungguhnya buang-buang waktu dan ruang kertas. Idealnya, surat lamaran panjanganya hanya dua halaman.

4. Menggunakan email kantor

Untuk alasan yang jelas, HRD tidak ingin menghubungi Anda di tempat kerja Anda saat ini. Selain itu, menggunakan email pribadi lebih aman  untuk Anda.

5. Adanya selisih waktu di CV

Anda mungkin pernah mengikuti kursus, menganggur, atau dipecat. Karyawan dan manajer sama-sama sudah maklum dengan hal ini. Namun, bagaimanapun hal ini akan menjadi masalah jika Anda tidak bisa menjelaskannya. Dari freelance dan kursus yang Anda ambil, apa yang berkontribusi untuk pekerjaan yang Anda inginkan ini? Itu bisa anda jelaskan.

6. Keterampilan yang sudah pasti dimiliki semua orang

Ketika Anda menuliskan bahwa Anda mahir menggunakan Microsoft Office dan Excel, manajer HRD tidak akan terkesan. Semua orang di kantor juga bisa menggunakannya.

7. CV yang berantakan

CV yang berantakan dan tidak beraturan akan menyulitkan bagi mereka mencari informasi yang diinginkan dengan cepat.

8. Profil media sosial yang kosong dan tak tertangani

Betul, profil sosial media Anda akan dilihat  proses perekrutan. Dalam sebuah survei, sepertiga dari perekrut mengintip media sosial untuk mem-filter kandidat pelamar.

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

9. CV yang ditulis dari sudut pandang orang pertama

Jangan terlalu banyak menggunakan kata 'saya'. Buatlah lamaran yang lebih berorientasi pada kata kerja. Mulai kalimat dengan kata 'mengatur, "mendesain', 'menyelesaikan masalah', atau 'memimpin tim'.

10. Pernyataan sukses yang samar-samar

Saat Anda sudah membuat pencapaian, perlu untuk menjelaskan secara detail. Pernyataan 'menyelesaikan proyek X tepat waktu' tidak menjelaskan banyak. Banyak detail yang bisa dieksplor.

11. Daftar poin

Walau terkesan lebih mudah dilihat, namun memakai poin daftar yang terlalu banyak mempersulit perekrut membaca CV Anda.

12. Anda lebay

Manajer perekrut hanya ingin kejujuran. Beberapa pelamar merasa kebohongan kecil di sana-sini tidak akan terlalu berpengaruh. Mereka juga sering memperindah kesuksesan mereka dengan klaim yang berlebihan. Akan jauh lebih baik jika Anda jujur.

13. Mereka tidak ingin CV hasil template

Anda melamar ke berbagai pekerjaan, namun mengirim CV yang sama. Sesungguhnya ini kesalahan fatal karena setiap pekerjaan membutuhkan keterampilan dan pengalaman yang berbeda.

14. Mereka tidak ingin melihat posisi

Tahukah anda bahwa sikap diskriminasi terhadap usia masih ditemukan di pasaran pekerjaan? Dengan menuliskan semua posisi yang pernah Anda duduki sesudah lulus, artinya Anda sudah terlalu jauh. Tidak perlu mencantumkan data seperti kapan Anda menerima ijazah. Ada peraturan batas 15 tahun sehingga CV Anda tidak menjadi dokumen historis atau autobiografi.

 Semoga bermanfaat dan selamat mencoba! (Indy/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini