Sukses

Detergen Ini Jadi Mata Uang Buat Jual Beli Narkoba

Detergen Tide yang merupakan salah satu sabun cuci terkenal ternyata digunakan sebagai alat transaksi bat-obatan terlarang.

Liputan6.com, New York - Meski zaman sudah berkembang semakin moderen dari waktu ke waktu, ternyata masih banyak alternatif mata uang unik yang digunakan sebagai alat pembayaran masyarakat. Salah satunya adalah detergen Tide yang ternyata digunakan sebagai alat pembayaran obat-obatan terlarang.

Dengan sebutan Liquid Gold, detergen tersebut mungkin bisa dikatakan sebagai alternatif mata uang paling tak biasa. Bukannya untuk mencuci, para kriminal menggunakannya untuk membeli dan menjual obat-obatan.

Untuk berbagai alasan, Tyde akhirnya menjadi pilihan para kriminal sebagai alat transaksi. Menurutnya, Tide merupakan detergen yang mudah dicuri, mereknya terkenal dan hukuman bagi pencuri terbilang ringan.

Karenanya, di dunia kriminal, Tide dikenal sebagai mata uang alternatif. Botol berukuran 150 ons dapat ditukar dengan uang tunai US$ 5 atau ganja setara US$ 10.

Penasaran dengan penggunaan `mata uang` yang satu ini? Berikut ulasan singkatnya seperti dikutip dari oddee.com, Business Insider, dan New York Magazine, Selasa (17/2/2015):

>> Klik Selanjutnya...

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Banyak detergen dicuri

Banyak detergen dicuri

Kejadian tak wajar mulai terjadi saat toko grosir di Maryland terus menerus mengalami pencurian. Uniknya, di setiap insiden, yang selalu dicuri ternyata bukan uang di kasir.

Tapi pemilik toko mengaku terus menerus kehilangan puluhan botol sabun cuci Tide. Akibat pencurian tersebut, pemilik toko menanggung kerugian sekitar US$ 10 ribu hingga US$ 15 ribu per bulan.

Pemilik toko selalu kecolongan para pencuri yang dengan lihai berhasil mengambil detergen dari rak dan menyembunyikannya tanpa ketahuan. Kasus tersebut akhirnya mengundang pihak kepolisian untuk melakukan investitasi dan mencari siapa pelakunya.

3 dari 4 halaman

Pelaku tertangkap

Para pelaku tertangkap sedang mencuri

Sersan Aubrey Thompson yang memimpin penyelidikan akhirnya berhasil menemukan lebih dari 20 pencuri, bekerja dalam kelompok dan secara rutin mencuri detergen secara bergiliran. Kadang dalam sehari, kelompok tersebut mencuri sebanyak dua kali dengan menghindari alat pendeteksi dan kamera toko.

Pemilik dan manajer dari toko daerah lain yang juga mengalami pencurian langsung melapor setelah melihat berita Thompson di media massa. Mereka melaporkan telah mengalami pencurian yang sama di mana hanya detergen Tide yang dicuri.

Sejak saat itu, kejahatan aneh ini merebak dari isu lokal menjadi kasus nasional. Gelombang besar pencurian detergen Tide mulai tercium karena banyak supermarket dan toko yang mengalami kejadian serupa.

Untuk pertama kalinya, detergen menjadi salah satu kasus yang masuk ke dalam daftar penyelidikan National Retail Federation sebagai item paling rentan pencurian. Masalahnya adalah mengapa para pencuri sangat bersemangat mencuri detergen Tide?

4 dari 4 halaman

Detergen jadi mata uang

Detergen jadi mata uang

Setelah sejumlah penelusuran mendalam, Thompson dan timnya akhirnya bermuara pada satu jawaban. Detergen itu ternyata tidak digunakan sebagai bahan pembuat Narkoba seperti yang semula dicurigai.

Detergen Tide justru digunakan sebagai alat transaksi jual beli Narkoba di sebuah komplek di sudut Amerika Serikat. Detergen Tide telah menjadi mata uang jalanan di mana Anda bisa mendapat uang tunai pecahan US$ 5 dengan menukar botol berukuran 150 ounce.

Tak hanya itu, Anda juga bisa mendapatkan kokain atau ganja seharga US$ 10 untuk takaran yang sama. Lantaran sangat berharga, Tide dikenal dengan sebutan `Liquid Gold` di lingkungan tersebut.

Tide memang termasuk sebagai salah satu merek sabun cuci paling termana di AS yang membuat harganya meroket. Tak hanya itu, Tide juga ternyata mudah dicuri yang membuat orang semakin bersemangat menggunakannya sebagai alat transaksi. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini