Sukses

Pembangunan Tiang Pancang MRT Dilakukan di Blok M

Konsekuensi pembuatan dinding stasiun bawah tanah dalam proyek MRT Jakarta maka lajur Transjakarta di sisi timur ditutup sementara.

Liputan6.com, Jakarta - PT MRT Jakarta semakin intensif untuk melakukan pekerjaan konstruksi skala besar mass rapid transit  (MRT) terutama  di sepanjang koridor Sisingamangaraja-Sudirman-Bundaran HI.

Saat ini pekerjaan konstruksi memasuki tahapan pembuatan Guide Wall sebagai salah satu tahapan pembuatan dinding stasiun bawah tanah.

Menyusul titik bundaran HI, pekerjaan pembuatan dinding stasiun bawah tanah segera dimulai di titik Setiabudi. Konsekuensi dari pekerjaan ini, akan dilakukan penutupan sementara lajur Transjakarta di sisi Timur bakal stasiun MRT Setiabudi.

Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami menuturkan, pekerjaan pembuatan Guide Wall di titik Setiabudi memberikan konsekuensi dilakukannya penutupan lajur Transjakarta pada sisi Timur stasiun Setiabudi.

"Sama halnya dengan di Bundaran HI, pada titik Setiabudi kami akan segera memulai pekerjaan pembuatan dinding stasiun bawah tanah yang dimulai dengan pembuatan pola dinding stasiun atau disebut juga dengan Guide Wall," ujar Dono, dikutip dari keterangan yang diterbitkan, Jumat (17/10/2014).

Penutupan sementara lajur Transjakarta merupakan konsekuensi dari sisi Timur area kerja yang cukup berdekatan dengan lajur busway.

"Penutupan sementara lajur Transjakarta ini dilakukan karena desain stasiun Setiabudi yang mencondong ke arah Timur maka diperlukan area kerja lebih untuk konstruksi Guide Wall dan D-Wall sisi Timur-Selatan," ujar Dono.

Ia menambahkan, dengan demikian, untuk menjaga keamanan bus Transjakarta, maka selama pekerjaan ini berlangsung, lajur bus Transjakarta untuk sementara akan bergabung dengan jalur cepat.

Pekerjaan Guide Wall ini akan dilakukan kurang lebih seminggu mulai 17 Oktober-24 Oktober 2014. Setelah pekerjaan itu selesai, maka jalur Transjakarta akan dikembalikan seperti semula. Dono pun meminta maaf bagi penggun jalan yang terkena dampak akibat pekerjaan ini.

Setelah itu, MRT Jakarta akan melanjutkan pembuatan struktur utama dinding stasiun bawah tanah (D-Wall). Pekerjaan D-Wall sendiri dijadwalkan dilaksanakan di sisi Timur Setiabudi pada 6 November-20 November 2014.

Relokasi Saluran Drainase Blok M

Sementara itu, pekerjaan MRT di Blok M, saat ini sedang memasuki tahapan konstruksi tiang pancang untuk jalur layang. Sebagai bagian dari tahapan pekerjaan menjelang pemancangan tiang, akan dilakukan pengerjaan relokasi Drainase yang terletak melintang di Jln. Panglima Polim Raya depan plaza Blok M. Pekerjaan relokasi Drainase ini dijadwalkan mulai pada 19-31 Oktober 2014.

Untuk mengurangi dampak kemacetan lalu lintas akibat pekerjaan relokasi drainase ini, maka dilakukan manajemen rekayasa lalu lintas di area Blok M.

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, M. Nasiyr menuturkan, rekayasa lalu lintas akan dimulai pada 23 Oktober-6 November 2014. Untuk mengurangi dampak lalu lintas yang ditimbulkan akibat relokasi drainase ini pihaknya melakukan pengerjaan di malam hari mulai pukul 22.00-05.00 WIB. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini