Sukses

Hutama Karya Siap Bangun 4 Ruas Tol Trans Sumatra Rp 27 Triliun

Dari total 23 ruas tol Trans Sumatera, empat ruas diantaranya akan dikerjakan oleh Hutama Karya pada September 2013.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memastikan empat ruas tol Trans Sumatra bakal digarap PT Hutama Karya (Persero). Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang 100 persen sahamnya dikuasai pemerintah ini siap memulai konstruksi empat ruas senilai Rp 27 triliun.

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Dedy S Priatna mengaku, dari total 23 ruas tol Trans Sumatera, empat ruas diantaranya akan dikerjakan oleh Hutama Karya pada September ini. Empat ruas itu antara lain, Bakauheni-Lampung, Palembang-Indralaya, Medan-Binjai dan Pekanbaru-Dumai.

"Ya, dari hasil rapat Hutama Karya akan mengerjakan empat ruas. Sisanya nanti di pemerintahan baru. Jadi kami akan selesaikan Peraturan Presiden (Perpres) untuk empat ruas tersebut," tutur dia di Gedung DPR, Jakarta, Senin (30/6/2014).

Pembangunan keempat ruas jalan tol Trans Sumatera, menurut Dedy, membutuhkan anggaran Rp 27 triliun dari total keseluruhan investasi senilai Rp 255 triliun.

"Untuk empat ruas anggarannya Rp 27 triliun. Itu berasal dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP) sekitar Rp 2 triliun- Rp 5 triliun dan sisanya anggaran Hutama Karya sendiri. Mungkin ada pinjaman juga," jelasnya.

Dia bilang, pelaku konstruksi jalan tol ini memerlukan dana dari PIP sebagai salah satu alternatif pembiayaan selain Penyertaan Modal Negara (PMN) yang sudah ditiadakan.

"Di masa depan, kalau PMN dicoret tentu harus diganti dengan pinjaman dari PIP serta jaminan dari pemerintah," papar Dedy.

Namun dia bilang, pinjaman dari PIP harus menawarkan bunga sesuai dengan level BI Rate yakni 7,5 persen. Hal ini dilakukan agar proyek tersebut masuk dari sisi bisnisnya atau tak membuat Hutama Karya merugi.

"Kalau bunga pinjaman 12 persen, lalu IRR nya 11 persen, bedanya kan cuma tipis. Nggak masuk dong nanti. Makanya bunga dari pinjaman PIP harus sesuai BI Rate dan ada jaminan dari pemerintah," pungkasnya. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.