Sukses

Bursa AS Menghijau Jelang Pengumuman Kebijakan The Fed

Indeks saham S&P 500 (SPX) naik 0,2 persen menjadi 1.942,13 pada pukul 4 pm waktu New York. Indeks saham Russell 2000 naik 0,8 persen.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) menghijau pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi) di mana indeks saham Standard & Poor 500 yang ditopang saham perusahaan kecil melanjutkan kenaikan jelang pengumuman kebijakan moneter Federal Reserve yang rencananya dilansir Rabu ini.

Indeks saham S&P 500 (SPX) naik 0,2 persen menjadi 1.942,13 pada pukul 4 pm waktu New York. Indeks saham Russell 2000 naik 0,8 persen.

"Secara keseluruhan, ini masih berada dalam lingkungan pasar di mana fase resistensi sudah habis," ujar John Canally, ahli strategi ekonomi LPL Financial Corp melansir laman Bloomberg.

Saham AS tercatat naik 0,1 persen pada perdagangan kemarin, didorong pertumbuhan manufaktur Amerika yang dibayangi ketegangan yang semakin tinggi di Irak.

Indeks saham S&P 500 turun 0,7 persen pekan lalu, usai para pemberontak Sunni di Irak menduduki beberapa wilayah baru dan harga minyak melonjak ke posisi tertinggi dalam delapan bulan.

Indeks acuan telah naik 5,1 persen tahun ini, mencapai rekor pada 9 Juni. Ekuitas naik didorong data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan dan pembelian aset bulanan Fed.

Sementara indeks saham The Russell 2000 ditutup pada level tertinggi dalam lebih dari dua bulan. Ini telah rally 7,3 persen lebih rendah dari Mei, rebound setelah aksi jual pada saham-saham kecil dan internet. Indeks itu mencapai level tertinggi sebesar 2,7 persen pada Maret.

Ekuitas sebelumnya tercatat turun menunjukkan biaya hidup di AS naik lebih dari perkiraan, yang mencerminkan sinyal dari dampak inflasi meluas dan akan bergerak lebih dekat ke tujuan Fed. Indeks Harga Konsumen naik 0,4 persen, ini kenaikan terbesar sejak Februari 2013 setelah naik 0,3 persen bulan sebelumnya.

"Mungkin hal paling mengganggu bagi investor adalah jumlah CPI," kata Mark Luschini, Kepala Strategi Investasi Janney Montgomery Scott LLC.

Kenaikan inflasi disebut mengurangi ancaman penurunan berkepanjangan pada harga dan pertumbuhan ekonomi, memberikan alasan pejabat The Fed untuk terus kembali skala belum pernah terjadi sebelumnya program mereka. (Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.