Sukses

BI Rate Bertahan 7,5% Selama Tujuh Bulan

Bank Indonesia (BI) juga mewaspadai perlambatan ekonomi China.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menetapkan suku bunga acuan/BI Rate di level 7,5%. BI Rate ini telah bertahan 7,5% sejak November 2013.
Selain itu, BI juga memutuskan tetap mempertahankan suku bunga lending facility dan suku bunga fasilitas simpanan Bank Indonesia (Fasbi) masing-masing pada level 7,5% dan 5,75%.

Gubernur BI, Agus Martowardojo mengatakan, penetapan suku bunga acuan itu melihat pemulihan global masih berlanjut. Hal itu ditopang dari ekonomi negara maju Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Akan tetapi ekonomi China melambat berdampak terhadap volume perdagangang dunia. Hal ini dilakukan sejalan dengan ekonomi yang ditempuhnya.

"Harga komoditas masih turun terutama karet dan tembaga. BI akan terus mencermati dari perekonomian global dan risiko perlambatan ekonomi China," ujar Agus, Kamis (8/5/2014).

Keputusan BI Rate ini sejalan dengan prediksi para ekonom. Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI memperkirakan memutuskan BI Rate tetap di kisaran 7,5%.

Direktur PT Bahana TCW Asset Management, Budi Hikmat menuturkan, Bank Indonesia (BI) diperkirakan tetap di kisaran 7,5% pada Mei 2014. Prediksi itu mempertimbangkan neraca perdagangan dan inflasi masih terkendali.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,02% pada April 2014. Deflasi April paling tinggi dari makanan jadi 1,09%, sandang 0,25% dan penurunan harga emas. Namun laju inflasi year on year (April 2013-April 2014) tercatat mencapai 7,25%.

Namun, Budi melihat walau inflasi diperkirakan cenderung turun pada 2014, BI mungkin belum menurunkan suku bunga acuan. Hal itu karena BI tetap mewaspadai defisit neraca transaksi berjalan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini