Liputan6.com, London Kehebatan suatu negara seringkali diukur berdasarkan seberapa tinggi pertumbuhan ekonominya.
Tak heran jika negara-negara besar seperti Amerika Serikat (AS) dan China sanggup menggenjot tingkat perekonomiannya ke posisi teratas dunia.
Namun mengutip hasil survei CNN pada sejumlah ekonom global, Jumat (11/4/2014), perekonomian China sepanjang 2014 hanya tumbuh 7,3%.
Â
Angka tersebut berada di bawah level pertumbuhan yang ditargetkan pemerintah China sebesar 7,5%.
Â
Data ekonomi China pada kuartal-I 2014 memang tercatat melemah seiring berkurangnya volume impor dan ekspor dari negera tersebut. Meski demikian, China tetap diprediksi menjadi raksasa perekonomian di Asia.
Â
Sementara itu, Bank Sentral AS (The Fed) kini tengah bergulat dengan kebijakan penarikan dana stimulus yang awalnya digulirkan sebesar US$ 85 miliar per bulan.
Â
Gubernur The Fed Janet Yellen bahkan menyatakan akan segera menaikkan suku bunganya jika data pengangguran AS terus menurun ke level 6,5%.
Â
Beralih ke Rusia, saat ini perekonomiannya tengah goyah ditekan banyaknya dana asing yang mengalir keluar.
Â
Meski demikian, negara yang tengah terlibat konflik dengan Ukraina ini diprediksi masih mampu menjadi salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
Â
Alhasil, berdasarkan data yang dihimpun CNN dari lembaga keuangan Dana Moneter Internasional (IMF) dan World Economic Outlook, berikut 10 negara yang diprediksi dapat merajai perekonomian dunia tahun ini:
Â
Â
1. Amerika Serikat
Â
Total estimasi produk domestik bruto (PDB): US$ 17,5 triliun
Â
2. ChinaÂ
Â
Total estimasi PDB: US$ 10 triliun
Â
3. Jepang
Â
Total estimasi PDB: US$ 4,8 triliun
Â
4. Jerman
Â
Total estimasi PDB: US$ 3,9 triliun
Â
5. Prancis
Â
Total estimasi PDB: US$ 2,9 triliun
Â
6. Inggris
Â
Total estimasi PDB: US$ 2,8 triliun
Â
7. Brasil
Â
Total estimasi PDB: US$ 2,2 triliun
Â
8. Italia
Â
Total estimasi PDB: US$ 2,2 triliun
Â
9. Rusia
Â
Total estimasi PDB: US$ 2,1 triliun
Â
10. India
Â
Total estimasi PDB: US$ 2 triliun
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.