Sukses

Krakatau Steel Ingin Turunkan Porsi Pendapatan dari Sektor Baja

Krakatau Steel menargetkan dalam 3 hingga 5 tahun kedepan, proporsi pendapatan perusahaan yang selama ini didominasi sektor baja menurun

Liputan6.com, Jakarta PT Krakatau Steel (KS) menargetkan dalam 3 hingga 5 tahun kedepan, proporsi pendapatan perusahaan yang selama ini didominasi dari sektor baja sebesar 90% dan sektor non-baja 10% bisa berubah. Targetnya, porsi pendapatan baja turun menjadi 65%-70%, sementara sektor non baja naik 30%-35%.

"Krakatau steel tidak melulu menjalankan usahanya di bidang baja, dengan beberapa anak perusahaannya memang bergerak dalam bidang baja, tapi ada juga yang bergerak dibidang non-baja," ujar Direktur Utama PT Krakatau Steel Irvan K Hakim di Jakarta, Senin (3/3/2014).

Meski proporsi pendapatan dari sektor baja akan berkurang, Irvan mengatakan, perseroan tidak bermaksud untuk menekan penjualan sektor baja karena permintaan baja tumbuh cukup bagus.

Dia mengaku perseroan hanya ingin mendorong lebih cepat pertumbuhan sektor non-baja, yang saat ini ditangani anak usahanya. KS sebagai induk perusahaan memiliki saham antara 90%-99% dari masing-masing anak usaha tersebut.

"Ini dalam rangka supaya perseroan di masa depan, jika menghadapi situasi global yang memburuknya seperti pada ekonomi Eropa, jatuhnya Amerika dan jatuhnya indeks manufaktur di China, masih memiliki daya tahan yang baik dari daya tahan kinerja keuangan," tegas dia.

Saat ini, KS memiliki beberapa anak perusahaan seperti PT KHI Pipe Industry, PT Krakatau Wajatama, PT Krakatau Engineering, PT Pelat Timah Nusantara, PT Krakatau Informational Technology, PT Krakatau Daya Listrik, PT Krakatau Tirta Industri, PT Krakatau Industrial Estate Cilegon, PT Krakatau Bandar Samudra dan PT Krakatau Media.

"Kita bergerak di industri kepelabuhanan, kawasan industri & properti, pengelolaan limbah dalam rangka efisiensi, kita bergerak di sektor energi yang sekarang sudah dimulai dengan pembangunan combain cycle, power plan oleh anak usaha Krakatau Steel," katanya.

Di sisi lain, perihal kemungkinan anak perusahaan KS bisa melantai di bursa agar dapat mengembangkan kinerjanya, Irvan mengaku perusahaan masih melakukan pengkajian terkait hal tersebut.

"Untuk menumbuhkan itu sumbernya cuma dua, yaitu utang atau modal. Kalau induknya sudah tidak mampu lagi memiliki kemampuan untuk memberikan modal, tentu anak-anak usaha ini akan kita dorong untuk mencari modal, cuma waktunya masih dalam tahapan kajian," tandas Irvan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini