Sukses

Pamor Prangko Tergilas Ponsel

Penggunaan smartphone dan surat elektronik membuat penggunaan prangko untuk surat menyurat semakin ditinggalkan.

Liputan6.com, Jakarta Penggunaan ponsel telah menggeser fungsi prangko. Masyarakat khususnya anak muda yang lebih menyukai menggunakan sms dan layanan aplikasi chatting membuat penggunaan prangko untuk surat menyurat semakin ditinggalkan.


Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (PPI), Kalamullah Ramli mengakui, saat ini perlu kerja keras untuk masyarakat terutama anak muda kembali menggunakan prangko.


Menurut Kalamullah, saat ini masyarakat lebih menyukai menggunakan pesan singkat dan layanan aplikasi chatting untuk berkomunikasi ketimbang surat menyurat. Akhirnya prangko pun semakin ditinggalkan.


"Perlu perjuangan keras agar orang kembali menggunakan prangko. Namun saya pesimistis karena anak muda sudah jadi gadget mania," ujar Kalamullah, dalam launching prangko terbaru shio kuda kayu, Selasa (25/2/2014).


Ia menyayangkan fungsi perangko yang hanya menjadi barang filateli. Padahal perangko memiliki banyak fungsi. Pertama, perangkat sebagai alat pembayaran. Kedua, sebagai alat edukasi karena gambar dalam prangko menanamkan filosofi. Ketiga, prangko dapat menjadi alat penyebaran informasi publik.


Dengan peluncuran prangko bergambar shio kuda kayu, Kalamullah mengharapkan, prangko itu mendapatkan respon yang baik dari masyarakat. Selain itu, prangko bergambar shio kuda kayu juga diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan masyarakat untuk menulis surat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini