Sukses

Raih Emas Asian Games 2018, Eko Yuli Ingin Angkat Besi Lebih Populer

Tim angkat besi Indonesia telah menyumbang satu emas, satu perunggu, dan satu perak di Asian Games 2018.

Liputan6.com, Jakarta Eko Yuli Irawan memenuhi tugasnya sebagai lifter yang diandalkan Indonesia di Asian Games 2018. Medali emas mampu diamankan Eko Yuli setelah mengalahkan lifter Vietnam, Van Vinh Trinh dan Adkhamjon Ergashev (Uzbekistan).

Eko Yuli Irawan memang lifter yang diharapkan bisa menyumbang medali emas Asian Games 2018. Tanpa kesulitan, ia pun menunaikan beban yang diembannya di kelas 62 kg. Total angkatan Eko Yuli adalah 311 kg, unggul atas Vinh Trinh (299 kg) dan Ergashev (298 kg).

Sukses itu membuatnya tercatat sebagai lifter pertama yang menyumbang medali emas di ajang Asian Games. Dan momen membahagiakan itu didapat Eko Yuli saat tanding di hadapan Presiden RI Joko Widodo. Bahkan, Jokowi sendiri yang mengalungkan emas kepadanya.

Saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (22/8/2018), pria berusia 29 tahun itu pun menuturkan manfaat dari kehadiran Jokowi saat ia bertanding. Ya, kehadiran Jokowi membuat perjuangan atlet angkat besi Indonesia kini lebih disorot.

Hal itu pula yang membuat Eko Yuli Irawan begitu terpacu mempersembahkan medali emas di Asian Games 2018. Tujuannya adalah karena ia ingin agar angkat besi jadi olahraga yang populer layaknya sepak bola dan bulu tangkis.

"Dengan adanya Bapak Presiden, otomatis semua tv menyiarkan. Secara tidak langsung, angkat besi bisa dikenal secara luar. Bukan karena saya mau populer, tapi agar angkat besi lebih dikenal. Ini bukan cabang populer. Saya juga bertekad merebut emas untuk meningkatkan pamor angkat besi," katanya.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Faktor Olahraga Terukur

Secara tidak langsung, Eko Yuli merasa iri dengan popularitas yang dimiliki olahraga lain seperti sepak bola dan bulu tangkis. Padahal, angkat besi adalah cabor yang telah mengharumkan nama Indonesia di tingkat dunia.

Seperti bulu tangkis, angkat besi jadi cabor yang rutin menyumbang medali Olimpiade untuk Indonesia. Tradisi itu dimulai sejak Olimpiade 2000. Dan Eko Yuli sendiri sudah menyumbang dua perunggu dan satu perak Olimpiade.

"Seandainya kita kejuaraan di luar negeri, kalau bisa seperti bulutangkis live, mungkin kita punya kans lebih tinggi. Angkat besi sendiri olahraga terukur. Gampang untuk jadi juara. Kalau olahraga lain masih abu-abu, belum tahu juaranya siapa. Itu yang membuat olahraga lain menarik," ia menambahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.