Sukses

Penyebab Beregu Putri Taekwondo Indonesia Gagal Medali

Ada empat wakil Indonesia yang turun dalam nomor tersebut, yakni individu putra, individu putri, beregu putra, dan beregu putri.

Liputan6.com, Jakarta Cabor poomsae beregu putri adalah salah satu yang diharapkan bisa menyumbang medali emas untuk Indonesia di Asian Games 2018. Sayang, kolaborasi Mutiara Habiba, Ruhil, dan Rachmania Gunawan Putri belum menuai hasil.

Cabor taekwondo nomor poomsae Asian Games 2018 telah dimulai di Plennary Hall JCC Senayan, Minggu (19/8/2018). Ada empat wakil Indonesia yang turun dalam nomor tersebut, yakni individu putra, individu putri, beregu putra, dan beregu putri. 

Sayang, hanya individu putri yang masih menyisakan asa. Sedangkan beregu putri belum bernasib baik, nasibnya sama seperti individu putra dan beregu putra. Padahal, beregu putri dinilai memiliki kans besar untuk merebut emas.

"Belum rezeki meski kami ditargetkan medali," kata Rachmania yang baru masuk pelatnas taekwondo sejak Januari 2018 dan baru menjalani multievent pertamanya, kepada Liputan6.com.

Meski telah mendapatkan bye langsung ke perempat final, mereka tetap gagal memaksimalkan kesempatan. Melawan Filipina, mereka sempat unggul 8,240-8,180 pada poomsae pertama. Namun, terjadi kesalahan fatal yang dilakukan beregu putri Indonesia pada poomsae kedua.

Tiba-tiba, kaki salah satu dari anggota beregu putri Indonesia sakit dan ia pun gagal mengikuti gerakan melompat kedua rekannya. Kesalahan pun kembali terjadi pada satu gerakan hingga akhirnya kalah 7,840-7,960. Total poinnya adalah 8,070-8,040 untuk Filipina.

 

*Update terkini Asian Games 2018 mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga informasi terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di sini

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Komentar

"Pemanasannya kurang, jadi pas nyoba tendangan hamstringnya ketarik. Seharusnya di atas kertas kami bisa mengalahkan mereka. Namun, tadi tidak ada koordinasi berapa lama kami harus menunggu untuk pertandingan selanjutnya. Jadi kami sempat diam dan akhirnya ototnya kaget," Ruhil menambahkan.

"Persiapan sudah dilakukan sejak Januari 2018. Kalau menurut saya masih kurang karena ini ada jurus baru juga. Persiapannya memang belum matang, tapi kami sudah cukup bagus Kami sempat ke Vietnam dan Korea untuk try out. Ini hanya masalah mental saja," timpal Rachmania.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.