Sukses

Polisi Kesulitan Buru Pelaku Vandalisme Mural Asian Games

Tidak ada CCTV di lokasi vandalisme mural Asian Games 2018.

Liputan6.com, Jakarta Polres Jakarta Selatan segera bergerak usai mengetahui aksi vandalisme mural Asian Games 2018 di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Polisi masih menelusuri dan mencari para pelaku. 

Polisi mengaku kesulitan dalam mengidentifikasi pelaku karena tak ada CCTV di sekitar lokasi kejadian. "Itu memang kejadian di Pondok Indah. Kita cari CCTV-nya juga enggak ketemu. Enggak sampai di situ sehingga kita sulit menentukan hari. Yang nyoret-nyoret di apa tuh, banner kan, baliho, itu enggak kelihatan," jelas Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Indra Jafar di PN Jakarta Selatan, Kamis (26/7/2018).

Indra mengatakan pihaknya telah memerintahkan Kasatreskrim untuk menelusuri pelaku vandalisme tersebut. Jika ditemukan, pelaku akan ditindak.

"Sudah saya perintahkan, Kasatreskrim intip lagi siapa yang merusak. Itu merusak fasilitas negara. Walaupun yang menyiapkan dari panitia Asian Games, harusnya tidak boleh dirusak, itu sama saja fasilitas negara. Kalau kita temukan ya kita lakukan penegakan hukum," jelasnya.

"Saya mengimbau masyarakat kalau ada seperti itu didokumentasikan untuk memudahkan kita," ia menambahkan.

Sebelumnya, coretan di mural Asian Games terlihat di perempatan Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan. Pelaku yang tidak bertanggung jawab itu mencoretkan dinding glassfiber reinforced cement (GRC) yang bertuliskan F*ck You Public Enemy dan You Buff, I Buff dari piloks, serta tulisan-tulisan kecil lainnya menggunakan kapur tulis.

Kini coretan itu sudah dihapus petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU).

Tak hanya di Pondok Indah. Kondisi serupa juga ada di perempatan Lebak Bulus. Gambar maskot Asian Games, yakni badak bercula satu bernama Kaka, dicorat-coret dengan piloks. Coretan itu belum dihapus karena akan dijadikan bukti laporan polisi.

Reporter: Hari Ariyanti

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.