Salah satu peserta Konvensi Partai Demokrat Marzuki Alie menyatakan dirinya tidak akan mengikuti langkah Gita Wirjawan yang mundur dari jabatannya sebagai menteri perdagangan.
Menurut Marzuki, selama dapat membagi waktu dengan pekerjaannya saat ini, keikutsertaan dalam konvensi tidak menjadi masalah, justru menurutnya, menjadi ujian besar sebelum menjadi calon presiden sebenarnya.
"Sepanjang mereka masih bisa melaksanakan tugas dengan baik, ya kenapa? Itu justru ujiannya. Tugas seorang presiden itu banyak sekali, dan ikut konvensi adalah uji kemampuan, mampu nggak kita jadi presiden yang tugasnya 1.001 macam," ujar Marzuki saat menghadiri Tasyakuran hari lahir NU ke-88 di Gedung PBNU, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat, (31/1/2014).
Terkait tindakan 2 peserta konvensi yaitu Gita Wirjawan yang mundur dari jabatannya sebagai menteri perdagangan dan Dino Patti Djalal yang rela menanggalkan status PNS nya sebagai Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat, Marzuki kembali menjawab hak tersebut sebagai uji kelayakan sebelum menjadi capres.
"Ini baru merangkap dua sisi saja kita tak bisa, ya kita juga dipertanyakan nanti. Ini sebagai uji kelayakan kita. Apakah kita layak jadi presiden dengan banyak pekerjaan, apakah kita mampu? Biar rakyat yang nilai," kata dia.
Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini pun menyebut nama salah satu peserta konvensi Dahlan Iskan di pemerintahan yang memilih untuk tetap menjabat sebagai menteri BUMN dari pada mundur dari jabatannya untuk fokus mengikuti proses konvensi. Menurut Marzuki, walau sampai saat ini belum mundur, Dahlan tetap mampu menjalani tugasnya sebagai menteri.
"Misalnya Pak Dahlan, dia mampu urus BUMN. BUMN-nya bagus semua, kemudian dia berhasil konvensi. Itu menunjukkan dia punya kompetensi untuk jadi presiden. Kecuali kalau BUMN-nya berantakan. Nah itu masyarakat akan menilai, kalau BUMN berantakan. masyarakat akan bertanya," tandas Marzuki. (Dan/Riz)
Baca juga:
Marzuki Alie Ikut Gita Wirjawan Mundur?
Acung Jempol Elite Demokrat untuk Gita Wirjawan
Kata Marzuki sang Rival Konvensi PD soal Mundurnya Gita
Menurut Marzuki, selama dapat membagi waktu dengan pekerjaannya saat ini, keikutsertaan dalam konvensi tidak menjadi masalah, justru menurutnya, menjadi ujian besar sebelum menjadi calon presiden sebenarnya.
"Sepanjang mereka masih bisa melaksanakan tugas dengan baik, ya kenapa? Itu justru ujiannya. Tugas seorang presiden itu banyak sekali, dan ikut konvensi adalah uji kemampuan, mampu nggak kita jadi presiden yang tugasnya 1.001 macam," ujar Marzuki saat menghadiri Tasyakuran hari lahir NU ke-88 di Gedung PBNU, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat, (31/1/2014).
Terkait tindakan 2 peserta konvensi yaitu Gita Wirjawan yang mundur dari jabatannya sebagai menteri perdagangan dan Dino Patti Djalal yang rela menanggalkan status PNS nya sebagai Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat, Marzuki kembali menjawab hak tersebut sebagai uji kelayakan sebelum menjadi capres.
"Ini baru merangkap dua sisi saja kita tak bisa, ya kita juga dipertanyakan nanti. Ini sebagai uji kelayakan kita. Apakah kita layak jadi presiden dengan banyak pekerjaan, apakah kita mampu? Biar rakyat yang nilai," kata dia.
Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini pun menyebut nama salah satu peserta konvensi Dahlan Iskan di pemerintahan yang memilih untuk tetap menjabat sebagai menteri BUMN dari pada mundur dari jabatannya untuk fokus mengikuti proses konvensi. Menurut Marzuki, walau sampai saat ini belum mundur, Dahlan tetap mampu menjalani tugasnya sebagai menteri.
"Misalnya Pak Dahlan, dia mampu urus BUMN. BUMN-nya bagus semua, kemudian dia berhasil konvensi. Itu menunjukkan dia punya kompetensi untuk jadi presiden. Kecuali kalau BUMN-nya berantakan. Nah itu masyarakat akan menilai, kalau BUMN berantakan. masyarakat akan bertanya," tandas Marzuki. (Dan/Riz)
Baca juga:
Marzuki Alie Ikut Gita Wirjawan Mundur?
Acung Jempol Elite Demokrat untuk Gita Wirjawan
Kata Marzuki sang Rival Konvensi PD soal Mundurnya Gita
