Keuangan Syariah Butuh Peran Kuat dari Pelaku Industri

Kerja sama dan inter koneksi di industri keuangan syariah dinilai harus ditingkat untuk mengembangkan industri keuangan syariah.

oleh Dian Ihsan Siregar diperbarui 25 Nov 2013, 14:50 WIB
Kerja sama dan interkoneksi di industri keuangan syariah perlu dilakukan untuk memberikan dampak besar bagi perekonomian Indonesia.
Kepala Pengawas IKNB Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Firdaus Djaelani mengatakan, saat ini penetrasi industri keuangan syariah di Indonesia masih sangat kecil.

Oleh karena itu,diperlukan kerja sama dan interkoneksi di industri keuangan syariah. Sehingga industri keuangan syariah bisa berdampak bagi ekonomi nasional.

"Dalam kerjasama di industri keuangan syariah, perlu adanya fondasi transaksi yang mengharuskan industri keuangan syariah harus saling kenal rekan kerja dan jenis usaha rekan kerjanya. Sehingga bisa saling mengenal," ujar Firdaus ketika ditemui dalam acara seminar bertajuk Islamic Finance Conference 2013 di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (25/11/2013).

Menurut Firdaus, ketika mengetahui rekan kerja di industri keuangan syariah, maka harus memastikan adanya hubungan kerja sama, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Hubungan dan interkoneksi di industri keuangan syariah, tidak perlu kita hindari bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk itu kerjasama tersebut harus dijalin, agar bisa berjalan bersama," kata Firdaus.

Firdaus menegaskan, interkoneksi antara pelaku pasar dan lembaga keuangan sangatlah penting agar bisa terciptanya sistem keuangan yang lebih baik. Tanpa interkoneksi yang berjalan baik, maka ekonomi berjalan secara stagnan dan peran lembaga keuangan tidak memiliki manfaat yang baik.

"Harus ada langkah untuk seluruh produk dan jasa keuangan syariah harus sesuai dengan prinsip Islam. Itu yang harus dilakukan, agar lebih jelas dan konkrit," kata Firdaus. (Dis/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya