Dubes RI Ditarik, Tantowi: SBY Harusnya Telepon Obama dan Abbot

Politisi Golkar Tantowi Yahya menyatakan bila SBY hanya menarik dubes, hal itu sekadar gertakan semata.

oleh Edward Panggabean diperbarui 20 Nov 2013, 17:34 WIB
Penarikan Duta Besar Indonesia untuk Australia terkait aksi penyadapan yang dilakukan negeri Kanguru itu dinilai sebagai sikap kurang tegas. Seharusnya, Presiden SBY langsung menelepon kepala negara tersebut.

"Kalau tegas itu Pak SBY seharusnya menelepon Tony Abbot dan Presiden Obama untuk menyampaikan ketidaksenangan kita atas terjadinya penyadapan itu," kata anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/11/2013).

Dikatakan Tantowi, bila SBY hanya menarik dubes, hal itu sekadar gertakan semata. Karena dalam tataran hubungan diplomatik saat terjadi ketidakpuasan lantaran adanya pengkhianatan, maka keputusan paling berat ialah pemutusan hubungan diplomatik.

"Tapi menurut saya pribadi itu (pemutusan hubungan diplomatik) tidak perlu. Terlalu jauh. Karena hubungan kedua negara itu kan saling membutuhkan. Tak hanya persoalan politik tapi juga ekonomi," cetus Wakil Sekjen Partai Golkar itu.

Menurutnya, pemutusan hubungan diplomatik dilakukan sebagai pertimbangan langkah akhir. Namun langkah lain yang masih dapat ditempuh ialah dengan memperkecil perwakilan negara dari kedutaan besar menjadi konsulat jenderal saja.

"Begitu pula di Australia dari kedutaan besar menjadi konsul saja. Itu kan berat sekali," saran dia.

Namun demikian, Tantowi tetap memberikan apresiasi kepada pemerintah yang telah menarik duta besar Indonesia di Australia sebagai bentuk protes. (Ali/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya