Makanan untuk para jamaah haji adalah hal yang penting selama penyelenggaraan ibadah haji. Agar menu makanan tetap nikmat dan berkualitas, sejumlah koki pun berlatih memasak berbagai menu untuk disajikan kepada jemaah haji asal Indonesia saat di Padang Arafah dan Mina.
Dalam tayangan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (3/10/2013), para koki itu berlatih memasak untuk dihidangkan kepada jemaah haji asal Indonesia saat puncak ibadah haji, yang diperkirakan jatuh sekitar 2 pekan lagi. Ada 15 varian menu yang disiapkan bagi jamaah untuk 15 kali makan, mulai 13 hingga 18 Oktober mendatang.
Proses memasak pun nantinya akan dilakukan tak jauh dari tenda para jemaah haji agar masakan tetap hangat. Sedikitnya 19 perusahaan katering disiapkan pada puncak haji. Agar racikan para koki terjaga kualitasnya, mereka pun sengaja dikumpulkan di Jeddah untuk menyajikan beragam menu pilihan dengan cita rasa makanan khas nusantara.
Pihak katering akan melayani di 24 maktab atau tenda dari 48 maktab yang ada. Sedangkan sisanya dilayani asosiasi perusahaan pelayanan katering Arab Saudi.
Tahun lalu, makanan disajikan secara prasmanan. Namun karena saat itu menimbulkan antrean panjang, kini makanan disajikan secara kotakan. Namun para jamaah disarankan waspada agar tidak menunda mengonsumsi nasi kotakan yang hanya tahan 3 jam saja sejak didistribusikan. (Mut/Sss)
Dalam tayangan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (3/10/2013), para koki itu berlatih memasak untuk dihidangkan kepada jemaah haji asal Indonesia saat puncak ibadah haji, yang diperkirakan jatuh sekitar 2 pekan lagi. Ada 15 varian menu yang disiapkan bagi jamaah untuk 15 kali makan, mulai 13 hingga 18 Oktober mendatang.
Proses memasak pun nantinya akan dilakukan tak jauh dari tenda para jemaah haji agar masakan tetap hangat. Sedikitnya 19 perusahaan katering disiapkan pada puncak haji. Agar racikan para koki terjaga kualitasnya, mereka pun sengaja dikumpulkan di Jeddah untuk menyajikan beragam menu pilihan dengan cita rasa makanan khas nusantara.
Pihak katering akan melayani di 24 maktab atau tenda dari 48 maktab yang ada. Sedangkan sisanya dilayani asosiasi perusahaan pelayanan katering Arab Saudi.
Tahun lalu, makanan disajikan secara prasmanan. Namun karena saat itu menimbulkan antrean panjang, kini makanan disajikan secara kotakan. Namun para jamaah disarankan waspada agar tidak menunda mengonsumsi nasi kotakan yang hanya tahan 3 jam saja sejak didistribusikan. (Mut/Sss)
