Anggita Sari Akui Freddy Budiman Produksi Sabu di LP Cipinang

Anggita mengaku tidak pernah diceritakan oleh Freddy mengenai keterlibatan sejumlah sipir dalam bisnis haramnya tersebut.

oleh Sugeng Triono diperbarui 15 Agu 2013, 14:12 WIB
Model majalah pria dewasa Anggita Sari membenarkan kekasihnya yang merupakan terpidana kasus narkoba, Freddy Budiman pernah memproduksi narkotika jenis sabu saat masih menghuni Lapas Klas IIA Narkotika Cipinang, Jakarta Timur.

"Dia cerita ke aku iya (produksi sabu dalam penjara)," ujar Anggita Sari saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Kamis (15/8/2013).

Anggita juga menceritakan, saat dalam penjara, Freddy yang kini sudah dipindahkan ke LP Nusakambangan tersebut pernah menceritakan aktivitas ilegalnya. "Mas Freddy cuma kalau malam telepon aku, kalau aku tanya lagi apa? Dia bilang 'lagi kerja'," tuturnya.

Namun, pada kesempatan itu Anggita mengaku tidak pernah diceritakan oleh Freddy mengenai keterlibatan sejumlah sipir dalam bisnis haramnya tersebut.

`Pabrik` Sabu Freddy

Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin sebelumnya menyatakan alat-alat produksi sabu atau prekursor yang berada di Lapas Klas IIA Narkotika Cipinang adalah milik Freddy Budiman. Alat-alat itu ditemukan saat penggeledahan di LP Cipinang itu sebelum Lebaran.

"Dari hasil pemeriksaan Inspektorat Jenderal diperoleh bukti di dalam Lapas Narkotika Cipinang benar ada alat produksi pembuatan narkotika jenis sabu. Dan terbukti bahwa alat pembuat sabu itu milik Freddy Budiman," kata Amir di Kemenkumham.

Selain menemukan alat produksi, kata Amir, ditemukan sejumlah barang lain yang merupakan milik Freddy sebagai pendukung pemproduksian sabu. Yakni ponsel, sejumlah kartu perdana ponsel, charger ponsel, baterai ponsel, headset, plastik bekas terisi sabu, sedotan, cangklong, alumunium foil, paketan besar warna cokelat, stoples yang diduga red fosfor, alat cetak, dan dirigen berisi cairan warna putih.

"Ada juga dompet, buku tabungan, dan ATM yang ditemukan saat penggeledahan," kata Amir.

Menurut Amir, kegiatan memproduksi sabu selalu dilakukan Freddy secara sembunyi-sembunyi di ruang Balai Latihan Kerja Lapas Narkotika. "Dilakukan selalu pada malam hari secara rahasia," kata Amir.

Lebih jauh Amir menjelaskan, Freddy menitipkan alat produksi dan semua barang-barang itu kepada narapidana lain atas nama Tjetjep Setiawan alias Asiong. Penitipan dilakukan Freddy sebelum dipindah ke Lapas Klas I Batu, Nusakambangan. (Ary/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya