Tiga Penyebab Inflasi Melonjak di Atas Perkiraan BI

Bank Indonesia (BI) mengatakan inflasi sebesar 3,29% pada Juli ini dan 8,61 YoY disebabkan karena beberapa hal. Apa saja?

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 02 Agu 2013, 09:45 WIB
Bank Indonesia (BI) mengatakan inflasi sebesar 3,29% pada Juli ini dan 8,61 secara tahunan (year on year/YoY) disebabkan karena beberapa hal. Sehingga realisasi inflasi tersebut melampaui perkiraan bank sentral di bulan ini sebesar 2,87% dan YoY 8,18%.

Gubernur BI, Agus Martowardojo mengungkapkan, tingginya laju inflasi pada bulan lalu akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) memberikan efek putaran kedua berupa pergerakan harga bahan pangan, selain permintaan bulan puasa dan kenaikan tarif angkutan umum.

"Bawang merah, cabai dan daging merupakan penyebab utama dengan andil inflasi sebesar 0,88% dari angka inflasi di Juli 2013 sebesar 3,29%. Sedangkan kenaikan harga BBM sendiri menyumbang 1,39% atau masih sesuai perkiraan BI," tutur dia di Jakarta, Kamis (1/8/2013) malam.

Tarif transportasi umum pun, katanya, rata-rata mengalami kenaikan hingga 30% di 20 kota yang telah disurvei BI.

Bulan Agustus, tambah Agus, inflasi diperkirakan akan merosot karena barang atau bahan pangan yang diimpor sudah seluruhnya terdistribusi ke pasaran.

"Dengan begitu, September bisa berpotensi terjadi deflasi dan pada akhir tahun inflasi bisa berada di level 8,28%. Pada tahun depan, inflasi akan kembali normal di kisaran 4,31% dan dalam rentang 4,5 plus minus 1%," jelasnya.

Untuk itu, Agus menuturkan, pihaknya bakal merespon tantangan guliran inflasi ke depan dengan mengeluarkan bauran kebijakan yang dikombinasikan dengan makro prudensial. Upaya tersebut bertujuan guna meredam inflasi dan memulihkan kepercayaan pasar terhadap Indonesia.

"Tentunya kebijakan ini mesti dikoordinasikan bersama-sama dengan pemerintah untuk menjaga volatil food. Karena BI sendiri sudah merespon dengan kenaikan suku bunga acuan BI (BI Rate) menjadi 6,5% guna menurunkan inflasi," pungkas Agus. (Fik/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya