Bangun Monorel, Jawa Barat Teken MoU dengan China

Penandatangan MoU ini merupakan tindak lanjut atas pendantangan kesepahaman yang telah dilaksanakan pada 8 Juni di China.

oleh Eko Huda Setyawan diperbarui 20 Jul 2013, 13:46 WIB
Jawa Barat segera merealisasikan pembangunan monorel sebagai moda transportasi massal. Gubernur Ahmad Heryawan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Wakil Presiden China National Machinery Import and Export Coorporation Zhao Jun, tentang penyusunan rencana induk Metropolitan Bandung Raya Provinsi Jabar (monorel), di Gedung Negara Pakuan Bandung.

"Sebagaimana dimaklumi, penandatangan MoU ini merupakan tindak lanjut atas penandantangan kesepahaman yang telah dilaksanakan pada 8 Juni di China," kata Ahmad Heryawan dalam sambutannya di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (20/7/2013).

MoU ini, kata Heryawan, dimaksudkan untuk membangun pemahaman bersama dalam pelaksanaan kerjasama sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan.

Menurut dia, bagi sebuah kawasaan perkotaan yang populasinya semakin bertambah, pembangunan transportasi massal menjadi konsekuensi logis. "Sehingga harus diimbangi dengan penyediaan infrastruktur transportasi yang layak dan memadai untuk menunjang mobilasasi penduduknya," kata dia.

Pada saat yang sama, tambah dia, penyediaan infrastruktur transportasi publik yang layak dan memadai semakin dirasa penting mengingat tingginya volume kendaraan pribadi, terbatasnya daya tampung dan kapasitas jalan sehingga menimbulkan dampak negatif seperti kemacetan.

"Oleh sebab itu, penyediaan infrastruktur transportasi massal dan sistem pendukungnya sangat krusial bagi kesimbangunan pertumbuhan kawasan Metropolitan Bandung Raya," ujar Heryawan yang menyebut tantangan terbesar dalam penyediaan infrastruktur transportasi ada pada kerangka strategis pembiayaan.

Dia mengatakan, ada 3 sumber pembiayaan infrastruktur, yakni APBN/APBD, sektor swasta, dan kerjasama antara pemerintah dan swasta atau kerjasama pemerintah swasta. Akan tetapi, dana APBN/ APBD yang sangat terbatas tidak mampu menutupi kebutuhan pembiayaan infrastruktur yang sangat besar.

"Sehingga pemda harus menempuh alternatif pembiayaan yang dapat dilakukan, yakni kerjasama pemerintah swasta atau public private partnership," ujar Heryawan.

Sementara itu, Zhao Jun menuturkan pihaknya akan terus bekerjasama dan mendorong proyek induk Bandung Metropolitan Bandung Raya Provinsi Jawa Barat ini dengan lebih lanjut. "Dari sudut ini saya setuju dengan Gubernur Jabar bahwa rakyat China dan Indonesia adalah sahabat yang baik. Mudah-mudahan rencana pembangunan ini berjalan lancar dan sukses," kata kata Zhao Jun. (Ant/Eks)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya