Kondisi di mesir masih kisruh pasca-penggulingan Presiden Mohammed Mursi. Setelah aksi kebiadaban militer Mesir yang menewaskan 51 pendukung Mursi, suasana Kota Kairo pada Selasa 9 Juli pagi menjelang siang relatif sudah tenang
Dalam tayangan Liputan 6 Malam SCTV, (Rabu (10/7/2013), sebuah kamera amatir merekam aksi brutal anggota militer yang menembak warga pendukung mantan Presiden Mursi. Pria yang mengenakan aksesoris militer melakukan penembakan selama beberapa kali, dengan sasaran yang mengarah pada kerumunan pengunjuk rasa. Entah berapa korban yang tewas akibat kebrutalan anggota militer itu.
Tidak hanya militer, kalangan sipil yang dipersenjatai juga beraksi, seakan tak mengenal saudara setanah air. Mereka terus membantai para pendukung Mursi. Termasuk saat kerusuhan Senin 8 Juli waktu setempat.
Sekelompok orang bersenjata juga ikut melakukan aksi pembantaian di tengah-tengah kerumunan para pendukung mantan presiden yang dikudeta oleh militer itu.
Aksi-aksi ini adalah lanjutan kebiadaban militer Mesir terhadap rakyatnya sendiri. Pendukung mursi yang tengah melakukan salat berjamaah pun tak luput dari pembantaian militer.
Penembakan dilakukan saat targetnya sedang khusuk melaksanakan salat. Akibatnya 51 orang tewas menggenaskan. Suasana ibadah yang seharusnya tidak terganggu penembakan, justru menjadi insiden berdarah yang dipertontonkan militer Mesir.
Kini suasana kairo selasa pagi relatif tenang. Sehari setelah demo pro-mantan Presiden Mursi berakhir dengan pertumpahan darah dan tewasnya 51 orang, pemerintahan interim Mesir mengeluarkan jadwal pelaksanaan pemilu, demi mengeluarkan Negari Piramida itu dari krisis. (Mut)
Dalam tayangan Liputan 6 Malam SCTV, (Rabu (10/7/2013), sebuah kamera amatir merekam aksi brutal anggota militer yang menembak warga pendukung mantan Presiden Mursi. Pria yang mengenakan aksesoris militer melakukan penembakan selama beberapa kali, dengan sasaran yang mengarah pada kerumunan pengunjuk rasa. Entah berapa korban yang tewas akibat kebrutalan anggota militer itu.
Tidak hanya militer, kalangan sipil yang dipersenjatai juga beraksi, seakan tak mengenal saudara setanah air. Mereka terus membantai para pendukung Mursi. Termasuk saat kerusuhan Senin 8 Juli waktu setempat.
Sekelompok orang bersenjata juga ikut melakukan aksi pembantaian di tengah-tengah kerumunan para pendukung mantan presiden yang dikudeta oleh militer itu.
Aksi-aksi ini adalah lanjutan kebiadaban militer Mesir terhadap rakyatnya sendiri. Pendukung mursi yang tengah melakukan salat berjamaah pun tak luput dari pembantaian militer.
Penembakan dilakukan saat targetnya sedang khusuk melaksanakan salat. Akibatnya 51 orang tewas menggenaskan. Suasana ibadah yang seharusnya tidak terganggu penembakan, justru menjadi insiden berdarah yang dipertontonkan militer Mesir.
Kini suasana kairo selasa pagi relatif tenang. Sehari setelah demo pro-mantan Presiden Mursi berakhir dengan pertumpahan darah dan tewasnya 51 orang, pemerintahan interim Mesir mengeluarkan jadwal pelaksanaan pemilu, demi mengeluarkan Negari Piramida itu dari krisis. (Mut)
