Ya Ampun.. Pengungsi Korban Kebakaran Kampung Pulo Kebanjiran

Para korban tersebut terpaksa mengungsi untuk kedua kalinya lantaran banjir turut merendam posko pengungsian yang mereka diami.

oleh Oscar Ferri diperbarui 08 Mei 2013, 13:57 WIB
Ratusan warga Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur yang menjadi korban kebakaran kembali mendapat cobaan saat berada di posko pengungsian. Para korban tersebut terpaksa mengungsi untuk kedua kalinya lantaran banjir turut merendam posko pengungsian yang mereka diami.

Informasi yang dihimpun Liputan6.com, Rabu (8/5/2013), banjir diketahui mulai menerjang kawasan yang berdekatan dengan Kali Ciliwung sejak Rabu pagi. Karena sejak Selasa 6 Mei malam, ketinggian air di Pintu Bendung Katulampa, Bogor mencapai 150 cm. Beberapa jam kemudian, ketinggiannya turun menjadi 110 cm yang artinya air mengalir ke Jakarta.

Mengetahui informasi tersebut, pengurus RW 02 Kelurahan Kampung Melayu, Abdul Malik (34) sudah memperingati warga khususnya korban kebakaran agar pindah dari posko pengungsian yang terletak RT 11/02 dan RT 13/03.

"Saya sudah minta supaya pindah dari posko pengungsian dari tadi malam. Benar saja, menjelang pagi air sudah masuk ke tenda posko pengungsian setinggi 50 cm," kata Malik, Rabu (8/5/2013).

Malik menjelaskan, sebagian warga yang sudah tidak punya tempat tinggal tersebut terpaksa pindah mengungsi ke Mushola Al-Ikhlas, serta sebagian lagi mengungsi ke rumah-rumah kerabat dan ke rumah-rumah tetangga yang tidak terkena banjir. "Rumah saya juga jadi tempat pengungsian sementara," terangnya.

Wati (33), warga RT 15 / RW 03 yang rumahnya ludes dilahap api terpaksa ikut pindah dari posko pengungsian. Dia bersama 3 anaknya mengungsi ke rumah tetangganya di RT 14 RW 02.

"Saya pasrah saja sama keadaan kaya begini. Karena memang dari semalam sudah disuruh pindah, soalnya bakal ada air yang masuk," ujar Wati.

Wati pun berharap, dia dan para korban kebakaran mendapat bantuan berupa bahan bangunan agar bisa kembali membangun rumah mereka yang habis terbakar. Minimal, sebagai tempat berteduh untuk ke depannya.

"Inginnya sih bangun lagi rumah saya. Bawahnya dulu saja nggak apa-apa. Kan nggak mungkin langsung bangun sampai 3 lantai kaya kemarin. Ya setidaknya bisa buat tidur," tutur Wati.

"Apalagi penggusuran program normalisasi Kali Ciliwung dari pemerintah kan masih lama," ucap Wati lirih.

Seperti diketahui, musibah kebakaran terjadi di Kampung Pulo, Minggu 5 Mei sore. Api diduga berasal dari arus pendek aliran listrik.

Dalam kebakaran itu, sedikitnya 86 unit bangunan yang berada di RT 11 dan 13 RW 02, serta RT 14 dan 15 RW 03 ludes dilalap si jago merah. Tercatat terdapat 513 warga atau 131 keluarga yang kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran itu.

Lurah Kampung Melayu, Bambang Pangestu menjelaskan, pihaknya juga sudah memberi bantuan kepada para korban kebakaran. Berupa konsumsi, terpal berukuran 5X3 meter, dan kasur sebanyak 90 buah.

"Dari awal bantuan sudah kita berikan. Untuk sementara baru itu," jelas Bambang. (Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya