Rusia Kembali Evakuasi Warga Akibat Bendungan Jebol, Total 4.500 Orang

Sebanyak 4.500 orang kini sudah dievakuasi setelah bendungan jebol di Rusia. Termasuk 1.100 orang anak ikut dipindahkan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 07 Apr 2024, 14:03 WIB
Ilustrasi banjir. (dok. pixabay/@hermann)

Liputan6.com, Moskow - Otoritas di Rusia pada Sabtu (6/4/2024) kembali mengevakuasi penduduk yang terdampak banjir dan bendungan jebol di wilayah Orenburg, Ural Selatan.

Kini, total warga yang sudah dievakuasi sebanyak 4.500 orang, dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (7/4).

Layanan darurat bekerja sepanjang malam setelah bendungan jebol di kota Orsk, dekat perbatasan dengan Kazakhstan.

Pihak Orenburg mengatakan, ada 4.402 orang, ditambah 1.100 anak-anak telah dievakuasi dan lebih dari 6.000 rumah terkena dampak banjir setelah hujan lebat.

Presiden Vladimir Putin memerintahkan Menteri Situasi Darurat Alexander Kurenkov ke wilayah tersebut, kata juru bicara Kremlin pada Sabtu (6/4) malam.

Pihak berwenang juga membuka kasus pidana atas "kelalaian dan pelanggaran aturan keselamatan konstruksi" atas bendungan jebol, yang dibangun pada tahun 2014.

Pihak berwenang mengatakan, situasinya sulit di seluruh wilayah, dan memperingatkan adanya bahaya permukaan air di Sungai Ural di kota utama Orenburg.

Sementara itu, Walikota Sergei Salmin mengatakan pihak berwenang akan mengevakuasi secara paksa orang-orang dari zona banjir jika perlu.

Dia mengatakan bahwa permukaan air Sungai Ural telah naik ke tingkat berbahaya dan akan terus meningkat.

“Situasinya membuat Anda tidak punya pilihan. Pada malam hari, ketinggian sungai bisa mencapai titik kritis,” katanya.

“Saya menyerukan kepada semua orang yang berada di zona banjir untuk segera meninggalkan rumah mereka."

“Tidak ada waktu untuk meyakinkan semua orang,” tambahnya, seraya mengatakan bahwa bagi mereka yang menolak meninggalkan zona bahaya secara sukarela, maka pihaknya akan mengungsi secara paksa dengan bantuan petugas polisi.

 

2 dari 2 halaman

Bencana Terburuk Selama 80 Tahun Terakhir

Ilustrasi banjir (Dok. Pixabay)

Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengatakan, banjir tersebut merupakan salah satu bencana alam terburuk di Kazakhstan dalam 80 tahun terakhir.

Dia menyerukan pihak berwenang di negara Asia Tengah untuk siap membantu mereka yang terkena dampak.

Layanan darurat Rusia menerbitkan gambar pekerja penyelamat melewati desa-desa dengan perahu serta hovercraft.

Beberapa wilayah di Ural dan Siberia bagian barat juga terkena dampak banjir sejak awal musim semi.

Infografis Cuaca Ekstrem, Jakarta Siaga Banjir Besar? (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya