Perangi Kartel Narkoba, Militer Ekuador Jaga Ketat Penjara Machala

Tentara Ekuador berjaga-jaga di luar penjara Machala, Ekuador setelah kartel narkoba melancarkan serangkaian penculikan dan serangan berdarah. Presiden Daniel Noboa telah menyatakan bahwa negara berada dalam "keadaan perang" sebagai respons terhadap situasi tersebut.

oleh Helmi Fithriansyah diperbarui 13 Jan 2024, 10:05 WIB
Militer Ekuador Jaga Ketat Penjara Machala
Tentara Ekuador berjaga-jaga di luar penjara Machala, Ekuador setelah kartel narkoba melancarkan serangkaian penculikan dan serangan berdarah. Presiden Daniel Noboa telah menyatakan bahwa negara berada dalam "keadaan perang" sebagai respons terhadap situasi tersebut.
Tentara Ekuador berjaga-jaga di luar penjara Machala, Ekuador pada 12 Januari 2024. (STRINGER/AFP)
Kartel narkoba telah melancarkan serangkaian penculikan dan serangan berdarah. (STRINGER/AFP)
16 orang menjadi korban dalam peristiwa ini. (STRINGER/AFP)
Situasi ini memicu tindakan keras pemerintah Ekuador terhadap kejahatan terorganisir. (STRINGER/AFP)
Presiden Daniel Noboa telah menyatakan bahwa negara tersebut berada dalam "keadaan perang". (STRINGER/AFP)
Laporan terakhir menyebutkan, 178 petugas penjara diculik di dalam penjara selama empat hari serangan kartel narkotika. (STRINGER/AFP)
Tentara Ekuador berjaga-jaga di luar penjara Machala, Ekuador pada 12 Januari 2024. (STRINGER/AFP)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya